
Penyesalan, penolakan, perpisahan memberi jejak kepedihan akibat cinta. Namun kisah kehilangan tidak pernah menyurutkan rasa. Takdir cinta yang ambigu tidak pernah membuat kita ragu. Hening dalam bahagia. Mencecap rasa menikmati suka. Kadang kita menemukan cinta ketika tak mengindahkan keberadaannya. Apakah cinta hanya fatamorgana ataukah dia meninggalkan jejak dalam hati kita? Ke-11 pengarang Teenlit GPU lintas generasi mempersembahkan cinta mereka untuk para penggemar melalui kumpulan cerpen ini. 11 Jejak Cinta menyuguhkan beragam rasa dan tema kisah remaja yang menyentuh hati. Selamat menyusuri jejak-jejak cinta yang tertinggal di buku ini!
Authors

Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell. Ingin tahu lebih banyak soal Lexie? Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com Facebook: www.facebook.com/lexiexu.thewriter Twitter: @lexiexu Instagram: @lexiexu47 Email: lexiexu47@gmail.com

Buat cewek yang lahir tanggal 14 Februari ini, menulis merupakan caranya berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi, dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya untuk menulis: almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder. Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal! Kata-kata yang bagus itu langsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat. Kesan, komentar, masukan, atau kritik teman-teman ditunggu di: my_cool_killer@yahoo.com. Boleh juga add FB dengan alamat e-mail yang sama atau Windhy Puspita, atau kalau mau lebih real time, follow twitter-nya di @windhy_khaze.
Mia Arsjad memulai kariernya sebagai penulis novel setelah naskahnya, Mak Comblang membawanya menjadi salah satu penulis berbakat "Lomba TeenLit Writer GPU" tahun 2004. Naskah tersebut kemudian diterbitkan tahun 2005 dengan judul baru, Miss Cupid. Tahun 2005 Mia mencoba mengikuti Lomba Penulisan Novel Metropop GPU, dan berhasil menjadi juara ketiga dengan naskahnya yang berjudul Cinlok, Accidentally In Love?


Call her Donna or Angela, she might respond with a smile. This Indonesian writer divides her time juggling to make ends meet, writing, balancing her attention between her partner (Isman H. Suryaman) and children, managing the household, and of course, occasionally sipping earl grey tea to keep her sane. She has written twenty books so far, popular fiction, in Gramedia Pustaka Utama (GPU). Her newest book, Candrasa, is published in August 2017. Her passion for new experiences propels her to seek new chances to meet more people. Enthused for fresh inspirations, she longs to join multicultural events, collecting data and broadening her horizon. She claims to be unique, independent and strong. She dreams and imagines a lot. "But what is love, and what is life, if you do not let yourself live?"
