Margins
Abadilah Cinta book cover
Abadilah Cinta
2003
First Published
3.17
Average Rating
384
Number of Pages

"Aku hanya memintamu untuk menjaganya, Er!" pekik Revan kecewa, sesaat setelah bebas dari penjara. "Tapi aku tidak pernah menyuruhmu untuk mencintainya!" "Lalu, kauanggap apa aku ini?" desis Ersad tersinggung. "Sebentuk robot yang tak memiliki nurani? Sekian tahun kulalui bersamanya, apakah salah jika tumbuh perasaan di hatiku? Adrini istri yang baik. Ia memberikan semua yang kubutuhkan." "Karena itulah dulu aku ingin mengawininya. Ia milikku. Dan sekarang aku memintanya kembali darimu!" Tujuh tahun sebelumnya, karena harus mendekam di balik terali penjara, seorang lelaki meminta sahabatnya untuk menikahi kekasihnya. Dan kini ia meminta kembali semua haknya. Revan dan Ersad, dua lelaki yang memperebutkan cinta suci seorang wanita. "Kau telah melewati ribuan hari bersama Ardini, Er," pinta Revan penuh permohonan. "Kini izinkan aku memilikinya hanya untuk satu malam..." Tetapi bagaimana jika tak satu malam pun berhasil dimilikinya? Bagaimana jika tak seorang pun dapat meraih cinta Ardini yang utuh, karena Ardini tak sanggup memilih salah satu di antara dua lelaki yang sama-sama dicintainya? Mestikah Ardini menyemai dua cinta sekaligus dalam hidupnya? Abadilah Cinta. Selamanya. Cinta memang tak akan pernah berakhir...

Avg Rating
3.17
Number of Ratings
329
5 STARS
13%
4 STARS
26%
3 STARS
33%
2 STARS
18%
1 STARS
9%
goodreads

Author

Andrei Aksana
Andrei Aksana
Author · 11 books

Andrei Aksana pertama kali memulai debutnya sebagai penulis novel di tahun 1992, dengan meluncurkan Mengukir Mimpi Terlalu Pagi. Ia adalah cucu pujangga Sanoesi Pane dan Armijn Pane, dan merupakan anak kedua novelis Nina Pane dan Jopie Boediarto. Kakek buyutnya adalah Sultan Pangurabaan Pane, pendiri surat kabar Surya di Tapanuli, penulis roman Tolbok Haleon, dan pengelola kelompok musik tradisional uning-ungingan. Ketika dianggap jadi penulis hanya bermodalkan faktor keturunan, ia berkomentar, "Buat saya, bakat hanya 1%, selebihnya adalah kerja keras dan keringat." Lelaki kelahiran 19 Januari ini memang lekat dengan dunia seni sejak kanak-kanak. Puisi pertamanya dimuat di majalah Zaman, sedangkan cerpen pertamanya dimuat di majalah Kawanku. Selain itu ia selalu menyabet penghargaan untul lomba baca puisi dan lomba menyanyi. Setelah menerbitkan novel perdananya pria lajang ini absen cukup lama karena serius menekuni kuliah-kuliah di Universitas Udaya, hingga lulus menjadi Sarjana Seni, Desain Grafis. Come backnya ditandai dengan novel berjudul Abadilah Cinta, yang menjadi fenomena sejarah pembukuan di Indonesia. Novel pertama di dunia yang memiliki soundtrack, dan berhasil dicetak ulang dalam waktu 5 hari! dan sang penulis sendiri yang menyanyikannya. Kesuksesan ini langsung disusul dengan novel berikutnya Cinta Penuh Air Mata yang mengusung konsep karya multidimensi Novel Soundtrack Video klip. Novel ini berdasarkan kisah nyata yang dituturkan oleh selebriti terkemuka, dan sebelumnya belum pernah diungkap atau dipublikasikan di media massa. "Saya punya misi idealis, dan akan melakukan terhadap buku. Karena membaca memperkaya imajinasi, sehingga bisa melahirkan generasi yang kreatif. Di tengah kesibukannya sebagai marketing director di perusahaan retail internasional, ia tetap menyempatkan diri untuk menulis. Bahkan lelaki yang mahir berbahasa Perancis ini dipercaya menjadi dewan juri Festival Sinema Prancis 2003.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved