

Books in series

#1
Alita @ First
2010
Sejak pertama berjumpa dengan Erwin, Alita jatuh cinta pada sahabat kakaknya itu. Bagi Alita, tak jadi masalah Erwin hanya menganggapnya adik. Toh Alita memang tak berniat jadi kekasih Erwin. Mencintai bukan berarti juga bersedia jadi kekasih. Bagi Alita, orang tak pernah butuh syarat apa pun untuk jatuh cinta, tapi jelas banyak yang harus dipertimbangkan saat sepasang insan berniat menjalin hubungan serius. Dan Erwin—-yang terang-terangan mengaku dirinya buaya mata keranjang—-tak masuk hitungan Alita, juga tak masuk hitungan orangtua Alita, kakak Alita, bahkan juga sahabat Alita.
Toh cinta Alita pada Erwin tetap tumbuh bersemi, meski tersembunyi dalam hati. Bagi Alita ini bukan pemberontakan melawan keluarga dan sahabatnya, sebab Alita merasa cintanya pada Erwin adalah jenis cinta sepihak yang tak menghendaki apa-apa dari yang dicintai. Cinta yang penuh kesadaran tak akan memperoleh pemenuhan. Cinta tanpa tujuan memiliki, apalagi menguasai. Cinta tanpa harapan, tanpa muara....
Tapi, sungguhkah jenis cinta semanis dan sesederhana itu bisa benar-benar ada? Sungguhkah Alita mampu tetap menggunakan akal sehatnya dan menuruti nasihat orang-orang terdekatnya, saat akhirnya Erwin juga jatuh cinta padanya?

#2
Alita @ Heart
2011
Lanjutan Alita @ First
Apakah kesendirianku adalah aib, sementara kurasa justru Tuhan sendirilah yang memutuskan ini untukku?
Kuembuskan napas kuat-kuat sambil membujuk hatiku agar tidak keterusan menyalahkan Tuhan.
Tidak, Tuhan tak pernah bersalah untuk segala hal buruk yang terjadi dalam hidupku. Aku percaya Dia sungguh maha pengasih dan tahu persis apa yang terbaik bagi umatNya.
"Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini—-baik atau buruk—-pasti ada hikmahnya," kata Mas Erwin beberapa kali. Dulu sekali.
Baiklah, cinta...
Aku akan berusaha bersabar menunggu hikmah....
Sejak kehilangan lelaki yang dicintainya, selama beberapa waktu Alita tak pernah tertarik menjalin hubungan dengan lelaki mana pun. Alita merasa sudah cukup hidup dengan kenangan. Tapi, orang-orang terdekat Alita berusaha keras membuat pintu hati Alita kembali terbuka.
Akankah waktu mampu mengobati kepedihan Alita?
Akankah Alita bisa menemukan lelaki yang sanggup membuat dia sepenuhnya merelakan kenangan cinta pertamanya yang manis tapi tragis?