
Part of Series
Bekisar, unggas elok hasil kawin silang antara ayam hutan dan ayam biasa sering menjadi hiasan rumah orang-orang kaya. Dan, adalah Lasi yang berayah bekas serdadu Jepang; kulitnya yang putih dan matanya yang khas membawa dirinya menjadi bekisar untuk hiasan sebuah gedung dan kehidupan megah seorang lelaki kaya di Jakarta. Lahir dalam keluarga petani gula kelapa sebuah desa di pedalaman, Lasi terbawa arus sejarah hidupnya sendiri dan berlabuh dalam kemewahan kota yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Lasi mencoba menikmati kemewahan itu dan rela membayarnya dengan kesetiaan penuh pada Pak Han, seorang suami tua yang sudah lemah. Namun Lasi gagap ketika menemukan nilai perkawinannya dengan Pak Han hanya sebuah keisengan, main-main. Longgar, dan di mata Lasi sangat ganjil. Dalam kegelapan itu Lasi bertemu dengan Kanjat, teman sepermainan yang sudah jadi lelaki matang. Lasi ingin Kanjat menolongnya seperti dulu ketika keduanya masih sama-sama bocah. Lasi ingin Kanjat membebaskan dirinya dari kurungan bekisar di rumah Pak Han. Tetapi Kanjat sibuk sendiri dengan kegiatan kemasyarakatan dalam upaya memperbaiki kehidupan petani gula kelapa. Maka Lasi harus bisa memutuskan sendiri: tetap menjadi bekisar dalam kurungan kehidupan kota yang makmur tapi ganjil atau terbang untuk membangun kembali dunianya sendiri yang sudah lantak. Pada titik ini Lasi merasa berdiri di simpang jalan yang sangat membingungkan.
Author

Ahmad Tohari is Indonesia well-knowned writer who can picture a typical village scenery very well in his writings. He has been everywhere, writings for magazines. He attended Fellowship International Writers Program at Iowa, United State on 1990 and received Southeast Asian Writers Award on 1995. His famous works are trilogy of Srintil, a traditional dancer (ronggeng) of Paruk Village: "Ronggeng Dukuh Paruk", "Lintang Kemukus Dini Hari", and "Jantera Bianglala" On 2007, he releases again "Ronggeng Dukuh Paruk" in Java-Banyumasan language which is claimed to be the first novel using Java-Banyumasan. Toward his effort, he receives Rancage Award 2007. The book is only printed 1,500 editions and sold out directly in the book launch. Bibliography: * Kubah (novel, 1980) * Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982) * Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985) * Jantera Bianglala (novel, 1986) * Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986) * Senyum Karyamin (short stories, 1989) * Bekisar Merah (novel, 1993) * Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995) * Nyanyian Malam (short stories, 2000) * Belantik (novel, 2001) * Orang Orang Proyek (novel, 2002) * Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004) * Mata yang Enak Dipandang (short stories, 2013)