
Apa kabar hati? Semoga tak sedang galau karena dilanda cemburu, ya? Tapi jika perasaan itu pernah atau bahkan masih menyiksamu, semoga buku Catatan Hati yang Cemburu ini bisa sedikit banyak menenangkan. Syukur-syukur jika belasan kisah di buku ini juga bisa menjadi semacam pegangan, agar ketika hati terbutakan oleh emosi, sebagai istri kita tak benar-benar limbung. Buku yang sampai ke tangan rekan sekalian ini adalah edisi revisi dari buku dengan tema sama bertajuk Karenamu Aku Cemburu, yang pernah diterbitkan dan kini tidak lagi beredar di pasaran. viii Tetapi bagi yang sudah pernah membacanya semoga tidak kecewa, karena ada 10 kisah dan pernak-pernik baru di edisi yang sekarang. Buku ini sengaja dikemas ulang untuk menjawab permintaan @asmanadians, sahabat pembaca yang baru saja berkenalan dengan buku-buku Asma Nadia, dan karenanya ingin melengkapi koleksi buku mereka dengan buku-buku lama yang sudah langka. Tema cemburu sendiri sangat dekat dengan perempuan. Bukan berarti lelaki tidak pernah dilanda cemburu. Hanya saja watak laki-laki yang cenderung mengandalkan logika, membuat mereka lebih pandai dalam mengemas perasaan kala rasa cemburu melanda. Bahkan dalam tingkatan tertentu bisa jadi mereka mampu menetralisirnya. Lalu bagaimana dengan perempuan? Apa yang bisa dilakukan ketika mereka cemburu? Haruskah serta-merta mengusir jauhjauh perasaan itu ketika hadir? Jika boleh ditunjukkan, sebatas apakah? Adakah cara jitu menata perasaan cemburu? Mari melihat figur teladan bagi muslimah. Menghadirkan sosok Aisyah ra yang sekalipun merupakan istri Rasulullah yang usianya termuda, tercantik, dan menonjol kecerdasannya, tetap saja tidak bisa menghindar dari rasa cemburu ketika suaminya bersama istri yang lain. Bagi saya hal ini menunjukkan betapa manusiawinya perasaan cemburu. Sebagai perempuan yang pernah dan masih sering dilanda cemburu, saya merasa perlu menghadirkan sebuah buku, yang melalui kisah-kisahnya, semoga bisa membantu sahabat-sahabat perempuan di mana pun untuk menganalisa perasaan cemburu ix hingga bisa memenejnya, minimal memahami perasaan ini dengan lebih baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah menjadi kontributor di buku ini. Insya Allah berlimpah hikmah bisa kita petik dari kisah nyata para istri yang telah berkenan ‘membuka’ ruang hati mereka kepada pembaca. Ambil yang baik, sisihkan yang tidak kita sepakati. Belajar dari pengalaman orang lain, boleh jadi akan memberikan warna baru bagi cara pandang kita selama ini. Jangan lupa, saat cemburu menerpa, dekatkan diri pada Sang Pencipta. Dia dan hanya Dia sumber segala ketentraman hati. Menata cemburu agar islami? Mudah-mudahan Asma Nadia www.tokoasmanadia.com @asmanadia www.facebook.com/asmanadia.penulis www.asmanadia.net
Author

Asma Nadia Education: Bogor Agricultural University (IPB, 1991) Home FAX: +622177820859 email: asma.nadia@gmail.com Working Experiences: I was working as a CEO of Fatahillah Bina Alfikri Publications, and Lingkar Pena Publishing House, before starting AsmaNadia Publishing House (2008) Writing residencies: in South Korea, held by Korean literature translation institute (2006) & and in Switzerland held by Le Chateau de Lavigny (2009) Writing Workshop:
- Conducting a creative writing (novel), Held by Republika News Paper, 2011
- Writing workshop instructor for (novel) participants from Brunei, Singapore, Indonesia, Malaysia, held by South East Asia Literary Council (MASTERA), July, 2011
- Conduct a writing workshop for Indonesia Migrant Workers in Hongkong (2004,2008, 2011), and for Indonesian students in Cairo, Egypt (2001, 2008), and University of Malaysia.
- Giving a creative writing workshop for Indonesian’s students in Tokyo, Fukuoka, Nagoya, Kyoto (November 2009).
- Giving writing workshop in Manchester; Indonesia Permanent Mission in Geneve; Indonesian Embassy in Rome, and for Indonesian students in Berlin (2009)
- Held a writing workshop with Caroline Phillips, a Germany writer, in World Book Day 2008 Performance:
- Performing two poems for educational dvd (Indonesian Language Center) 2011.
- Public reading: (poem) in welcoming Palestine’s writers in Seoul, 2006;
- Public reading short story in Geneve 2009, Performing monologue in Mizan Publishing Anniversary 2008, Ode Kampung Gathering in Rumah Dunia, etc.
Awards and honors:
- Istana Kedua (The Second Palace), the best Islamic Indonesia novel, 2008
- Derai Sunyi (Silent Tear, a novel), won a prize from MASTERA (South East Asia Literary Council), as the best participant in 10 years MASTERA, 2005.
- PREH (A Waiting), play writing published by The Jakarta Art Council, honored as the best script in Indonesian’s Women Playwrights 2005
- Mizan Award for the best fiction writer in 20 Years Mizan (one of Indonesian’s biggest publishers)
- Asma Nadia profile was put as one of the 100 distinguished women publishers, writers and researchers in Indonesia, compiled by well-known literary critic Korrie Layun Rampan, 2001.
- Rembulan di Mata Ibu (The Moon in the Mother’s Eye, short stories collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2001
- Dialog Dua Layar (Two Screen’s Dialogue, a short story collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2002
- 101 Dating, a novel, won the Adikarya IKAPI Award, 2005
- The most influential writer 2010, awarded by Republika News Paper
- BISA Award for helping Indonesia Migrants Workers who wants to be writers (held by Be Indonesia Smart and Active Hongkong)
- Super Woman MAG Award 2010
- One of ten most mompreneurship 2010, by Parents Guide Magazine Summary of translations of work into other languages:
- Abang Apa Salahku (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009)
- Di dunia ada surga (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009)
- Anggun (published by PTS Millennia SDN.BHD 2010)
- Cinta di hujung sejadah (published by PTS Millennia SDN.BHD 2011)
- Ammanige Haj Bayake (Emak Longs to Take The hajj), NAVAKARNATAKA PUBLICATIONS PVT. LTD, 2010 (in south indian language/Kannada)