
Sebuah monograf tentang Max Horkheimer, esorang ahli falsafah, pendiri dan tokoh terkemuka dari Sekolah Frankfurt. Sekolah Frankfurt merupakan aliran falsafah Barat utama sesudah perang dunia kedua. Aliran ini memperkenalkan cara pemikirannya yang lazim disebut teori kritik masyarakat. Teori itu bertolak dari ilham dasar Karl Marx, tetapi kemudian secara baru dan kreatif mengalihkan perhatian pada masalah-masalah masyarakat industri moden. Iklim intelektual di Barat dua puluh tahun lalu sangat dipengaruhi kehidupan moden. Digambarkan bahawa masyarakat moden terbelenggu dalam bermacam-macam ketidakrasionalan, suatu perkembangan dari usaha untuk meraih pemahaman yang rasional tentang dirinya dan lingkungan hidupnya. Suasana kehidupan ditandai oleh sesuatu yang 'membius dan berdarah', kerana manusia moden semakin terasing dari dirinya dan terpencil dari lingkungan serta terhimpit dalam sistem kemasyarakatan ciptaan mereka sendiri. Buku ini mempersoalkan, bagaimana manusia moden dapat memahami lagi situasi hidup mereka, bangkit dan berusaha membebaskan diri dari belenggu-belenggu itu. Teori Kritik Masyarakat, yang diperkenalkan dalam monograf ini, mencuba membebaskan manusia dari belenggu-belenggunya dengan cara memahami secara mendalam permasalahan masyarakat moden. Suatu pendekatan yang sangat diperlukan untuk mempersoal kembali sistem masyarakat industri maju yang impiannya terasa sampai ke negara kita.
Author

Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, or just simply call him Romo Sindu is an Indonesian Catholic priest, also an editor for local culture magazine "Basis". He also worked as journalist for national newspaper, especially for commenting football review and culture issues. His famous work was "Anak Bajang Menggiring Angin". Bibliography: * Segelas Beras untuk Berdua, Penerbit Buku Kompas (2006) * Dari Pulau Buru ke Venesia, Penerbit Buku Kompas (2006) * Petruk Jadi Guru, Penerbit Buku Kompas (2006) * Kambing Hitam: Teori Rene Girard (2006) * Ilmu ngglethek Prabu Minohek(2004) * Mengasih Maria: 100 tahun Sendangsono (2004) as editor * Air Kata-kata (2003) * Jembatan Air Mata: Tragedi Manusia Pengungsi Timor Timur (2003) * Bola di balik bulan: Catatan sepak bola Sindhunata (2002) * Long and Winding Road, East Timor (2001) * Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman: Pilihan Artikel Basis (2001) - as editor * Membuka Masa Depan Anak-anak kita: Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI (2000) * Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi (2000) - as editor * Sumur Kitiran Kencana: Karumpaka ing Sekar Macapat Dening D.F. Sumantri Hadiwiyata (2000) * Sakitnya Melahirkan Demokrasi (2000) * Bisikan Daun-daun Sabda (2000) * Tak Enteni Keplokmu: Tanpa Bunga dan Telegram Duka (2000) * Bayang-bayang Ratu Adil (1999) * Menjadi Generasi Pasca-Indonesia: Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya (1999) - as editor * Pergulatan Intelektual dalam Era Kegelisahan: Mengenang Y.B. Mangunwijaya (1999) - as editor * Cikar Bobrok (1998) * Mata Air Bulan (1998) * Sayur Lodeh Kehidupan: Teman dalam Kelemahan (1998) - as editor * Sisi Sepasang Sayap: Wajah-wajah Bruder Jesuit (1998) * Semar Mencari Raga (1996) * Aburing kupu-kupu kuning (1995) * Nderek Sang Dewi ing Ereng-erenging Redi Merapi (1995) * Hoffen auf den Ratu-Adil: das eschatologische Motiv des "Gerechten Königs" im Bauernprotest auf Java während des 19. und zu Beginn des 20. Jahrhunderts (1992) - disertasi * Baba Bisa Menjadi Indonesier: Bung Hatta, Liem Koen Hian, dan Sindhunatha, Menyorot Masalah Cina di Indonesia (1988) * Anak Bajang Menggiring Angin (1983) * Bola-Bola Nasib: Catatan Sepak Bola Sindhunata