
Dua Tangisan pada Satu Malam
By Puthut EA
2003
First Published
3.61
Average Rating
158
Number of Pages
Ia telah menghimpun kata-kata, menghunusnya, lalu bersiaga di udara terbuka, memandang lanskap, menunggu. Ia telah menghimpun kebusukan, menguhunusnya, lalu bersiaga di udara terbuka, memandang lanskap, menunggu. Oleh karena sebab-sebab sudah tidak lagi bisa disusun, oleh karena akibat-akibat sudah tidak lagi bisa disusun, ia kalah. Tak punya keberanian berlebih seperti Karna, tak punya patuh berlebih seperti Ekalaya. Ia kalah. Pulang dengan lunglai, lalu mengendap mencuri koin-koin ibunya untuk kemudian menyusun, menghunus, dan mengulang kebusukan yang sama. Ia kalah lagi. Kini, dalam lunglai, ia mengendap, mengincar koin-koin Anda!
Avg Rating
3.61
Number of Ratings
107
5 STARS
20%
4 STARS
37%
3 STARS
31%
2 STARS
8%
1 STARS
4%
goodreads