Margins
Gadis Kota Jerash book cover
Gadis Kota Jerash
2009
First Published
3.69
Average Rating
288
Number of Pages

“Ya,” Paman Harun mengangguk. “Terlalu buruk bagi sepasang orangtua yang syahid untuk punya anak seperti itu.” Najma selalu mengakui dirinya sebagai gadis dari kota Jerash. Tak peduli bahwa darah Palestina mengalir dalam tubuhnya. Tetap tak ada hati Palestina yang ia miliki. Maka, demi memandang kemegahan Oval Plaza kebanggaan Yordania, hanya satu yang ia impikan: menjadi penari dalam Festival Jerash yang selalu menakjubkan mata dunia. Meski itu berarti, ia sedang mengkhianati darah Palestina yang ia miliki, dan menodai pengorbanan kedua orangtuanya yang mati syahid dalam perebutan Al-Quds melawan Yahudi. Ia tak peduli ketidaksetujuan Paman Harun dan Bibi Nauroh yang telah mengasuhnya sejak kecil di Yordania. Jika sang Paman berkata bahwa ia terlalu mulia untuk sekadar menjadi seorang penari, lantas apakah yang lebih pantas untuknya? *** Gadis Kota Jerash adalah salah satu dari cerpen-cerpen pilihan dalam antologi kasih ini. Masih ada enam belas kisah lainnya yang diramu dalam kekuatan luka, air mata, asa, sekaligus cinta. Semuanya dipersembahkan, untuk sebuah negeri yang masih tercabik, Palestina… *** Palestina yang luka dan penuh duka selalu menggoda para cerpenis untuk menuliskannya dalam karya. Ini tentu bukan eksploitasi, tapi ungkapan solidaritas dan rasa peduli secara estetik pada nasib sesama. Persembahan cerpen-cerpen yang indah sekaligus berurai air mata dalam buku ini mencoba mengetuk hati pembaca untuk ikut mendorong 'kemerdekaan' saudara-saudara kita di Palestina. —Ahmadun Yosi Herfanda, presiden Komunitas Sastra Indonesia)

Avg Rating
3.69
Number of Ratings
226
5 STARS
36%
4 STARS
23%
3 STARS
24%
2 STARS
11%
1 STARS
7%
goodreads

Author

Habiburrahman El-Shirazy
Habiburrahman El-Shirazy
Author · 19 books

Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya. Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll. Karya-karyanya: Ayat-Ayat Cinta (2004) Di Atas Sajadah Cinta (2004) Ketika Cinta Berbuah Surga (2005) Pudarnya Pesona Cleopatra (2005) Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007) Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007)

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved