
Dedikasi dan cinta Lan Fang pada sastra Indonesia tak diragukan lagi. Ia lebih memilih mencari nafkah dari menulis dibanding memanfaatkan gelar sarjana hukumnya. Dari karya-karyanya itulah dia merasa hidup. Semangat pluralisme yang dimiliki Lan Fang mengantarnya menjadi semacam ikon. Terlahir sebagai perempuan keturunan Tionghoa, tak menghentikan Lan Fang untuk membagikan ilmunya ke setiap orang tanpa pandang bulu. Ia bahkan tak sungkan masuk ke pesantren untuk memberikan pelatihan menulis. Lan Fang meninggalkan warisan karya berupa novel, cerpen, esai, hingga puisi. Namun terutama, ia meninggalkan warisan semangat untuk kita semua. Dan salah satu warisan karyanya adalah buku yang sedang Anda pegang. Kumpulan puisi ini diterbitkan posthumous—setelah sang penulis meninggal dunia—menjadi satu karya yang akan kita kenang dari seorang perempuan hebat dalam jagat sastra Indonesia. In memoriam: Lan Fang (5 Maret 1970 – 25 Desember 2011)
Author

Lan Fang adalah seorang penulis kelahiran Banjarmasin. Alumni Fakultas Hukum Univ. Surabaya ini menulis sejak 1986. Karya-karyanya menjuarai lomba di tabloid Nyata dan novelette Femina 1998, 1999, 2003 dan 2005. Lan Fang telah menerbitkan: Reinkarnasi (2003), Pai Yin (2004), Kembang Gunung Purei (2005), Laki-laki yang Salah (2006), Yang Liu (2006), Perempuan Kembang Jepun (2006), Kota Tanpa Kelamin (2007), Lelakon, Ciuman di Bawah Hujan (2010). Di tahun 2009 ia juga menerbitkan buku cerita anak: Kisah-kisah si Kembar Tiga (2009). Dan akan menerbitkan kumpulan puisi Ghirah Gatha.