Margins
Joy, Wening, dan Marcella book cover 1
Joy, Wening, dan Marcella book cover 2
Joy, Wening, dan Marcella book cover 3
Joy, Wening, dan Marcella
Series · 4 books · 2005-2012

Books in series

My Friends, My Dreams book cover
#1

My Friends, My Dreams

2005

Marcella, cewek cantik dari Jakarta, merasa dikirim ke pulau terpencil tak berpenghuni ketika keluarganya memutuskan pindah ke Jogja. Sementara Joy, cewek lima belas tahun, memilih Jogja sebagai "tempat pelarian" dari kedua orangtuanya yang hendak bercerai. Dan Wening, cewek kuper, rendah diri, dan penyakitan, dantang ke Jogja dengan segepok impian. Mereka mulai bersahabat, meski awalnya tidak mudah. Keakraban terjalin ketika ketiggnya mulai berbagai obsesi. Marcella ingin mendirikan band sekolah, Joy kepingin dapet cowok, dan Wening ingin populer. Mereka saling bantu mengejar impian. Tapi pastinya mereka nggak lupa melakukan hal-hal khas ABG yang menyenangkan: ngecat kuku, bikin pajamas party, ikut klub. Ada juga saat-saat nggak enak. Saat Wening terserang sesak napas di lapangan basket dan ketahuan bohong. Saat Marcella bikin rambut Wening seperti kesetrum listrik. Saat cowok yang ditaksir Joy justru naksir Marcella. Setelah satu semester, masih mampukah ketiganya menjaga persahabatan mereka? Bagaimana dengan impian masing-masing? Sebenarnya ada nggak sih hubungan antara teman dan impian? Semua tersimpul manis di akhir cerita, yang penuh bumbu peristiwa-peristiwa remaja yang "gue banget". Ada juga tips-tips lucu yang bikin kamu serasa minum orange juice. Seger banget!
Marshmallow Cokelat book cover
#2

Marshmallow Cokelat

2007

Gue mau Marshmallow, band sekolah yang gue dirikan menang Festival Band SMA. Tapi gimana mau menang, kalau cuma dapat dana seuprit dari sekolah? Gue nggak terima. Bukan perkara jumlahnya, tapi fakta bahwa sekolah telah tidak adil. Ayo kita lawan ketidakadilan ini! Mama-papaku sudah bercerai! Harus kuakui kadang aku berharap ada keajaiban yang bisa menyatukan mereka kembali. Lebih bagus lagi kalau keajaiban itu juga bisa membuat Devon jatuh cita padaku. Biar gimana kan aku sudah susah payah berusaha membuat cokelat Valentine untuk cowok itu. Eh yang muncul malah jembel rese yang selalu membuatku sial! Orangtuaku yakin sekali aku harus masuk IPA. Tapi nilai matematikaku di rapor cuma lima! Sebetulnya nilai IPS-ku bisa lebih baik, kalau saja aku tidak harus sekelompok dengan anak aneh dalam proyek sosiologiku. Aduh, kalau begini nilai IPS-ku juga terancam karam. Sayangnya Marcella dan Joy tak banyak membantu, yah mereka kan juga punya masalah sendiri.
Pieces of Joy book cover
#3

Pieces of Joy

2011

Joyce Nadira akhirnya mendapatkan apa yang didambakannya selama ini: seorang pacar! Dunianya mendadak indah. Hidupnya jadi berarti. Tetapi Joy akhirnya tahu bahwa Stink—si pangeran tanpa cela itu: a. Nggak tahu apa fungsi jam b. Sinis pada sahabat-sahabat Joy c. Nggak becus bahkan buat mempertahankan kuliahnya. Haruskah Joy bertahan, mengingat ia mencintai Stink dan Stink pun sangat memujanya? Apalagi Stink sudah menerima Joy yang jerawatan, gendut, dan nggak fashionable. Itu kan berarti Joy juga harus melakukan hal yang sama. Itu kan arti cinta? Eh, atau bukan begitu? Sialnya, Joy bertemu Ronal yang menyadarkannya bahwa ada banyak cowok yang jauuuh lebih baik daripada Stink. Hm… kok Joy jadi membandingkan Stink dan Ronal ya? Joy makin pusing karena ia sedang mempersiapkan pentas teater perdananya. Ia mengincar peran utama. Apakah ia akan terpilih? Nggak gampang lho, karena saingannya cewek berbodi sempurna. Dalam pentas ini, seperti juga dalam kehidupan cintanya, Joy begitu gemas ingin menyatakan penampilan luar bukanlah segalanya. Akankah Joy berhasil?
Nada Cinta Marcella book cover
#4

Nada Cinta Marcella

2012

Buku terakhir dari kisah Joy, Wening, dan Marcella. (Lanjutan “My Friends, My Dreams”, “Marshmallow Cokelat”, dan “Pieces of Joy”) Marcella jatuh cinta. Setiap detik ia merasa hidup di taman bunga. Setiap detik? Nggak juga sih. Pertama, cowok yang ia suka adalah Devon, cowok paling cakep sejagat. Cowok itu mantan gebetan Joy, sahabat karib Marcella. Cewek bermartabat tidak akan menyabot ”mantan” sahabat, kan? Kedua, Marcella nggak yakin Devon punya cinta yang sama untuknya. Yah, cowok itu mengantarnya pulang, memujinya, mengajaknya kencan, tapi kok sudah berbulan-bulan nggak ada ”tembakan” ya? Apa benar cinta nggak harus diucapkan? Parahnya, Marcella sedang dilanda krisis. Keluarganya BANGKRUT! Aduh, mana mungkin Miss Shopaholic Marcella bisa bertahan tanpa uang saku memadai, tanpa jalan-jalan ke mal, tanpa bisa creambath? Oh, Marcella yang malang... Ia sudah kadung menyanggupi menjadi koordinator pentas seni. Tapi apakah ia sanggup memenuhi ambisinya sendiri bila untuk itu ia harus rela menjual tas Mango kesayangannya? Hidup Marcella yang tadinya sempurna perlahan mulai berantakan. Duh, mana mungkin Devon menyukai cewek berantakan seperti dirinya?

Author

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved