Margins
Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang book cover
Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang
2023
First Published
3.79
Average Rating
184
Number of Pages

Bagaimana hidup tak pernah mengambil, malah meletakkan. Bagaimana mati tak pernah hilang, melainkan tumbuh. Seseorang telah menombak matahari siang gulita. Kudengar seseorang telah menombak matahari. Dengan telanjang badan ia melompat dan satu entakan tangan ia melempar tombaknya ke matahari. Mata tombaknya yang beracun meluruhkan terang dan membuat matahari mati. Siang menjadi padam. Malam menjadi kelam. Semua orang di kampung memakai hitam-hitam. Para tetua berkumpul dan membicarakan sesuatu pelan-pelan. Seakan ada marabahaya yang menangkap suara mereka. Setiap rumah memasang telinga dan setiap pasang jalan saling meraba. Pasar sunyi, kebun lenyap—kampung hitam bagai arang. Tidak ada yang berani ke luar rumah, memasak, atau mengambil air di sumur. Semua orang menahan lapar. Anak-anak menangis dalam keheningan. Tak ada yang bergerak. Semua menjadi lupa warna pohon itu apa. Di kejauhan terdengar deru ombak, sesuatu sedang merangkak dari dasar laut. Sementara itu, orang-orang mulai saling memakan tubuh saudaranya sendiri.

Avg Rating
3.79
Number of Ratings
132
5 STARS
19%
4 STARS
43%
3 STARS
36%
2 STARS
2%
1 STARS
0%
goodreads

Author

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved