Margins
Kebudayaan di Nusantara book cover
Kebudayaan di Nusantara
Dari Keris, Tor-tor sampai Industri Budaya
2014
First Published
4.43
Average Rating
538
Number of Pages

Sebagai intelektual yang telah lebih dari 40 tahun menggeluti kebudayaan dalam arti luas, Edi Sedyawati dalam buku ini memperlihatkan penguasaannya yang luas dan dalam mengenai tempat dan peran kebudayaan yang dikaitkan dengan nasionalitas. Terkait dengan hal itu, dalam buku ini dibahas modal budaya sebagai kekuatan bangsa, budaya nasional dan suku bangsa, budaya dan karakter bangsa, budaya dan persatuan nasional, serta budaya dan pendidikan nasional. Ide nasionalitas dalam budaya ini juga dibawa dengan mengupas museum, batik, keris, ekonomi kreatif, lembaga adat, kelautan, ingatan kolektif, koleksi negara, gaya seni, Pancasila, arkeologi, seni tradisi, local genius, wayang, filsafat Jawa, makanan, dan obat-obatan tradisional. Melalui pengungkapan dengan gaya narasi sastra yang enak dibaca, sebagai budayawan yang matang secara akademis, penulis juga mengungkap budaya dalam proses dan variannya. Sebut saja tentang kebutuhan masyarakat akan pengetahuan tradisional, ketuhanan dalam seni Nusantara, makna simbol pada tari daerah Nusantara, asal usul aksara-aksara Nusantara, juga penataan air pada masa Jawa kuno. Selain itu, dibuat juga ulasan-ulasan tentang Tor-tor Batak, Candi Borobudur, panakawan di masa Majapahit, kesenian di pesantren, sastra Melayu, pencak silat, dan tradisi lisan serta ungkapan seni pada relief Prambana

Avg Rating
4.43
Number of Ratings
21
5 STARS
67%
4 STARS
19%
3 STARS
10%
2 STARS
0%
1 STARS
5%
goodreads

Author

Edi Sedyawati
Author · 2 books

Edi Sedyawati is an Indonesian archaeologist and historian. She is a professor of archaeology at the University of Indonesia, Chairperson of the university's Department of Javanese Letters and Center for Humanities and Social Sciences and also Chair of the Department of Dance at the Jakarta Institute for Arts. She also served as Indonesia's Director General of Culture in the Ministry of Education and Culture from 1993 to 1999. Sedyawati studied various forms of Indonesian dance in Ikatan Seni Tari Indonesia, and in 1961 she performed in the Indonesian culture mission to China, North Korea, North Vietnam, and the USSR. Although the primary purpose of the culture mission was soft diplomacy to Indonesia's allies, in 2006 Sedyawati wrote in a reflection that the performers primarily benefitted by networking with Indonesians from diverse cultural backgrounds and learning about the various styles of dance and performance art in the archipelago. In 1960, Sedyawati's work on dating carved statues near Karawang contributed toward proving that the ancient Tarumanagara kingdom embraced Hinduism.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved