Margins
Kembara Rindu book cover 1
Kembara Rindu book cover 2
Kembara Rindu
Series · 2 books · 2019-2022

Books in series

Kembara Rindu book cover
#1

Kembara Rindu

2019

Setelah Diana pulas, keharuan Ridho meledak. Mata pemuda itu berkaca-kaca. Ia menyadari dirinya sedang ada di dalam kereta, duduk disamping putri bungsu Kyainya. Ia baru saja meninggalkan pesantren. Ia dalam perjalanan pulang. Inilah hidup, tidak ada yang tetap selamanya. Ia tidak mungkin terus tinggal di pesantren jadi santri sepanjang hayatnya. Matahari terus berputar pada garis edarnya. Bumi berputar pada porosnya. Siang dan malam datang pergi bergantian. Ia teringat nasehat Simbah Kyai Nawir dalam salah satu pengajiannya. “Santri-santriku, dalam pengembaraan mengarungi kehidupan dunia ini jadilah kalian orang-orang yang penuh rindu. Orang-orang yang rindu pulang. Jadilah seperti orang mengembara dan sangat rindu untuk segera bertemu keluarganya. Orang yang didera rindu untuk segera pulang, itu berbeda dengan orang yang tidak merasa rindu, meskipun sama-sama bepergian. Orang yang didera rasa rindu, tidak akan membuang-buang waktunya dijalan, ia ingin cepat-cepat sampai rumahnya. Sebab, ia ingin bertemu dengan orang-orang yang dicintainya. Sebaliknya, orang yang tidak merasa rindu, mungkin dia mampir di satu tempat dan berlama-lama di situ, jadinya banyak waktu yang terbuang sia-sia. Di dunia ini kita seperti orang bepergian, orang yang megembara. Dunia ini bukan tujuan kita. Tujuan kita adalah Allah. Kita harus memiliki rasa rindu yang mendalam kepada Allah. Dan Allah akan membalas dengan kehangatan rindu dan ridha-Nya yang tiada bandingannya.”
Suluh Rindu book cover
#2

Suluh Rindu

2022

"Jodoh itu memang misteri. Ada yang sudah mencari ke mana-mana, eh ternyata jodohnya tetangga sendiri. Itu bukan hal yang aneh.” \\\* Menuntut, mengamalkan, dan mengajarkan ilmu yang dimiliki adalah sebuah kebahagiaan bagi Ridho. Ia bertekad untuk selalu menjadi pengabdi bagi para pencari ilmu dengan membuka pesantren di tanah kelahirannya, Way Meranti. Namun dengan semakin bertambahnya santri di pesantren tersebut, muncul banyak permintaan untuk membuka pesantren putri agar anak-anak perempuan pun dapat menimba ilmu di sana. Jelas, tanggung jawab ini di luar kemampuannya. Di sisi lain Syifa, adik dua pupu yang selama ini jadi tanggung jawab Ridho, sudah diwisuda sebagai hafidzah. Dengan kemampuan bacaan Al-Qur’an dan suaranya yang indah, tak heran Syifa menjadi sorotan saat acara wisuda, bahkan hingga masuk koran daerah dan televisi nasional. Namun, cobaan terberat Syifa ada di depan mata. Sementara Ridho tak bisa mencegah hal buruk yang akan segera terjadi padanya.

Author

Habiburrahman El-Shirazy
Habiburrahman El-Shirazy
Author · 19 books

Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya. Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll. Karya-karyanya: Ayat-Ayat Cinta (2004) Di Atas Sajadah Cinta (2004) Ketika Cinta Berbuah Surga (2005) Pudarnya Pesona Cleopatra (2005) Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007) Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007)

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved