
Semut untuk koloni, koloni untuk semut. Di dunia semut yang super sibuk dan penuh strata, tujuan perkawinan cuma satu: mempertahankan kelangsungan koloni. Dua ekor semut ratu—Ratu Gegana dan Ratu Darojak—bersaing menjadi alfa; yang tua menolak turun, yang muda memperebutkan kuasa. Pertempuran dua kubu ini tak terelakkan, mengguncang koloni hingga ke akar-akarnya. KOLONI adalah fabel dengan latar di dunia serangga di bawah tanah, sebuah dunia yang kecil, nyaris dianggap tak ada, tak terlihat di permukaan, tapi sebenarnya masif, terstruktur, dan sistematis. Tak ubahnya mesin dengan surat cinta untuk budak korporat. Tak ubahnya intrik perebutan kekuasaan di dunia manusia.
Author

Ratih Kumala, lahir di Jakarta, tahun 1980. Buku pertamanya, novel berjudul Tabula Rasa (Grasindo 2004, GPU 2014), memenangkan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003. Novel keduanya, Genesis (Insist Press, 2005). Kumpulan cerita pendeknya, Larutan Senja (Gramedia Pustaka Utama, 2006). Buku keempat berjudul Kronik Betawi (novel/GPU, 2009) yang sebelum terbit sebagai buku juga terbit sebagi cerita bersambung di harian Republika 2008. Buku kelimanya berjudul Gadis Kretek (GPU, 2012) dan buku keenamnya adalah Bastian dan Jamur Ajaib (GPU, 2015). Novelnya Gadis Kretek (GPU, 2012) masuk dalam Top 5 kategori prosa Khatulistiwa Literary Award 2012, dan telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris –Cigarette Girl (GPU, 2015), bahasa Jerman – Das Zigarettenmadchen (culturbooks publishing, 2015), dan tengah diterjemahkan ke Bahasa Arab untuk diterbitkan di Mesir. Selain menulis fiksi, Ratih juga menulis skenario untuk televisi dan film layar lebar. Saat ini ia tinggal di Jakarta.