Margins
Malam untuk Soe Hok Gie book cover
Malam untuk Soe Hok Gie
2005
First Published
3.93
Average Rating
265
Number of Pages
Soe Hok Gie, sebuah nama tentang wajah Indonesia. Tentang semangat dan sekaligus nasib kelu sebuah perjuangan. Tentang idealisme anak muda yang kukuh di tengah carut marut penantian akan nasib. Nasib yang semua diri tidak pernah ada yang tahu, apa pastinya yang akan terjadi di negeri ini.
Avg Rating
3.93
Number of Ratings
92
5 STARS
40%
4 STARS
32%
3 STARS
16%
2 STARS
5%
1 STARS
7%
goodreads

Authors

Soe Hok Gie
Soe Hok Gie
Author · 7 books

Soe Hok Gie (17 Desember 1942–16 Desember 1969) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969. Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin. Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983). Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosen Universitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal vokal dan sekarang berdomisili di Australia. Hok Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995). Juga skripsi sarjana mudanya perihal Sarekat Islam Semarang, tahun 1999 diterbitkan Yayasan Bentang dengan judul Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya, skripsi S1-nya yang mengulas soal pemberontakan PKI di Madiun, juga sudah dibukukan dengan judul Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan (Bentang, 1997). Sebagai bagian dari aktivitas gerakan, Soe Hok Gie juga sempat terlibat sebagai staf redaksi Mahasiswa Indonesia, sebuah koran mingguan yang diterbitkan oleh mahasiswa angkatan 66 di Bandung untuk mengkritik pemerintahan Orde Lama. Hok Gie meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis, di puncak Gunung Semeru akibat menghirup asap beracun gunung tersebut. John Maxwell menulis biografi Soe Hok Gie dengan judul Soe Hok Gie - A Biography of A Young Indonesian Intellectual (Australian National University, 1997). Pada tahun 2005, catatan hariannya menjadi dasar bagi film Gie.

Herlinatiens
Author · 4 books
herlinatiens, lahir di Ngawi 26 April 1982. Novel pertamanya berjudul Garis Tepi Seorang Lesbian (Galang, 2003). Karya-karyanya yang lain Dejavu; Sayap yang Pecah (Galang, 2004), Jilbab Britney Spears (Pustaka Anggrek, 2004), Malam untuk Soe Hok Gie (Galang, 2005), Rebonding (Pustaka Anggrek, 2005), Sajak cinta; Yang Pertama (Bayumedia, 2005), Broken Heart; Psikopop (Pustaka Anggrek, 2005), Koella (DIVA, 2012), dan Sebuah Cinta yang Menangis (DIVA, 2012).
548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved