Margins
Mantra Pejinak Ular book cover
Mantra Pejinak Ular
2000
First Published
3.88
Average Rating
259
Number of Pages

Dalam setting budaya Jawa berikut warna Islam yang selalu mewarnai karya-karya Kuntowijoyo, tokoh Abu Kasan Sapari tumbuh dalam suatu proses dialektika dengan zamannya ketika "Bumi Gonjang-Ganjing, Langit Megap-Megap". Sebagai pegawai di sebuah kecamatan di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, Abu berkesempatan tampil sebagai saksi sejarah menjelang tumbangnya kejayaan sebuah orde yang kemaruk: Orde Baru! Sampai akhirnya tanda-tanda zaman itu muncucl, isyarat bahwa pemerintah yang tengah berkuasa akan segera ambruk. Lalu, pada suatu malam di musim kemarau, hujan lebat-oleh masyarakat dinamakan hujan salah musim-itu datang disertai angin ribut. "Pagi hari, hujan dan angin reda. Orang-orang keluar ke terminal. Beringin itu tumbang! Pohon yang selama ini tegak menghadapi musim hujan dan angin itu terbujur, akar-akarnya mencuat di atas tanah...."

Avg Rating
3.88
Number of Ratings
276
5 STARS
34%
4 STARS
30%
3 STARS
29%
2 STARS
5%
1 STARS
3%
goodreads

Author

Kuntowijoyo
Kuntowijoyo
Author · 14 books

Kuntowijoyo was born at Sanden, Bantul, Yogyakarta. He graduated from UGM as historian and received his post-graduated at American History by The University of Connecticut in year 1974, and gained his Ph.D. of history from Columbia University in year 1980. His father was a puppet master (dalang) and he lived under deep religious and art circumstances. He easily fond of art and writings and became a good friend of Arifin C. Noer, Syu'bah Asa, Ikranegara, Chaerul Umam, and Salim Said. His first work was "Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari".

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved