
Authors

Salma is a writer of Tamil poetry and fiction. Based in the small town of Thuvarankurichi, she is recognised as a writer of growing importance in Tamil literature. Her work combines a rare outspokenness about taboo areas of the traditional Tamil women’s experience with a language of compressed intensity and startling metaphoric resonance. With the film, she thinks that she has truly arrived. Salma the film, through a series of interviews, tries to bring to light the realities that have shaped the poet, of how she would write hiding in the toilet because she could not pick up a pen outside.

Melvi Yendra, S.T. Lahir di Batusangkar, Sumatera Barat, 10 Februari 1975. Karya pertamanya, sebuah puisi, dimuat di majalah anak Ananda saat kelas 6 SD. Sejak 1989, menulis di Singgalang, Haluan, Semangat, Canang, Republika, Riau Pos, Anita Cemerlang, Hai dan Gadis. Sejak SMA juga menulis untuk Inthilaq, Ishlah, Sakinah, Permata, Tabloid Fikri, Sabili, Annida, dan Ummi. Terpilih menjadi salah satu Penulis Terbaik versi Annida pada 1998. Cerita pendeknya “Datuk Rajo Malano” masuk dalam Cerpen Terbaik 10 Tahun Annida Berkarya dan diterbitkan dalam buku “Merajut Cahaya” (2001). Cerpennya “Dijemput Malam” terpilih menjadi salah satu karya terbaik dalam Lomba Cipta Cerpen Festival Kreativitas Pemuda 2003 dan dibukukan dalam buku “Yang Dibalut Lumut” (2003). Buku-bukunya yang sudah terbit: Peace Maker F-3000 (2001); Konspirasi (2001); Anugerah Terindah (2002); Prasasti (2004); Lonely Joe (2004); Rendezvous (2007), dan ? (2011). Pernah bekerja sebagai redaktur Annida (2001-2003), editor Penerbit Mizan (2003-2007), managing editor Penerbit Grafindo (2007-2009), Communication Specialist Dompet Dhuafa Republika (2009-2011), dan Indonesian Editor di situs video streaming Viki.com (2011-2013). Telah menyunting setidaknya 300-an naskah buku yang diterbitkan berbagai penerbit mayor di Indonesia seperti Penerbit Mizan, Penerbit Dastan, Penerbit Grafindo, Penerbit Grasindo, dan beberapa penerbit lainnya. Sejak 2007 sampai sekarang menulis naskah skenario untuk program televisi seperti The Coffee Bean Show (Trans TV), Camera Cafe (Metro TV), Lajang (ANTV), Abdel-Temon (TPI), Stasiun Cinta (TransTV), Kontrakan Tiga Pintu (TransTV), Aku Terima Nikahnya (NET-TV) dan Tukang Ojek Pengkolan (RCTI). Satu naskah skenario film panjangnya dalam tahap pra-produksi dan akan dirilis tahun 2020.

Asma Nadia Education: Bogor Agricultural University (IPB, 1991) Home FAX: +622177820859 email: asma.nadia@gmail.com Working Experiences: I was working as a CEO of Fatahillah Bina Alfikri Publications, and Lingkar Pena Publishing House, before starting AsmaNadia Publishing House (2008) Writing residencies: in South Korea, held by Korean literature translation institute (2006) & and in Switzerland held by Le Chateau de Lavigny (2009) Writing Workshop:
- Conducting a creative writing (novel), Held by Republika News Paper, 2011
- Writing workshop instructor for (novel) participants from Brunei, Singapore, Indonesia, Malaysia, held by South East Asia Literary Council (MASTERA), July, 2011
- Conduct a writing workshop for Indonesia Migrant Workers in Hongkong (2004,2008, 2011), and for Indonesian students in Cairo, Egypt (2001, 2008), and University of Malaysia.
- Giving a creative writing workshop for Indonesian’s students in Tokyo, Fukuoka, Nagoya, Kyoto (November 2009).
- Giving writing workshop in Manchester; Indonesia Permanent Mission in Geneve; Indonesian Embassy in Rome, and for Indonesian students in Berlin (2009)
- Held a writing workshop with Caroline Phillips, a Germany writer, in World Book Day 2008 Performance:
- Performing two poems for educational dvd (Indonesian Language Center) 2011.
- Public reading: (poem) in welcoming Palestine’s writers in Seoul, 2006;
- Public reading short story in Geneve 2009, Performing monologue in Mizan Publishing Anniversary 2008, Ode Kampung Gathering in Rumah Dunia, etc.
Awards and honors:
- Istana Kedua (The Second Palace), the best Islamic Indonesia novel, 2008
- Derai Sunyi (Silent Tear, a novel), won a prize from MASTERA (South East Asia Literary Council), as the best participant in 10 years MASTERA, 2005.
- PREH (A Waiting), play writing published by The Jakarta Art Council, honored as the best script in Indonesian’s Women Playwrights 2005
- Mizan Award for the best fiction writer in 20 Years Mizan (one of Indonesian’s biggest publishers)
- Asma Nadia profile was put as one of the 100 distinguished women publishers, writers and researchers in Indonesia, compiled by well-known literary critic Korrie Layun Rampan, 2001.
- Rembulan di Mata Ibu (The Moon in the Mother’s Eye, short stories collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2001
- Dialog Dua Layar (Two Screen’s Dialogue, a short story collection), won the Adikarya IKAPI (The Indonesian Book Publishers Association) Award, 2002
- 101 Dating, a novel, won the Adikarya IKAPI Award, 2005
- The most influential writer 2010, awarded by Republika News Paper
- BISA Award for helping Indonesia Migrants Workers who wants to be writers (held by Be Indonesia Smart and Active Hongkong)
- Super Woman MAG Award 2010
- One of ten most mompreneurship 2010, by Parents Guide Magazine Summary of translations of work into other languages:
- Abang Apa Salahku (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009)
- Di dunia ada surga (published by PTS Millennia SDN.BHD 2009)
- Anggun (published by PTS Millennia SDN.BHD 2010)
- Cinta di hujung sejadah (published by PTS Millennia SDN.BHD 2011)
- Ammanige Haj Bayake (Emak Longs to Take The hajj), NAVAKARNATAKA PUBLICATIONS PVT. LTD, 2010 (in south indian language/Kannada)

Muhammad Irfan Hidayatullah lahir di Tasikmalaya, 3 Maret 1973. Ia menyelesaikan pendidikan TK sampai SMA-nya di kota kelahirannya itu. Namun, setiap libur pendek maupun panjang, ia habiskan di rumah ayah-ibunya di tepi Pantai Pangandaran. Ia memang besar, selain dalam didikan ayah-ibu tercintanya, juga dalam asuhan kakek-neneknya di Tasikmalaya. Pada kultur dua ruang itulah (Tasikmalaya dan Pangandaran) ia tumbuh. Setelah selesai SMA, ia lantas menyelesaikan kuliah sarjananya di Jurusan Sastra Indonesia Unpad tempat ia sekarang bekerja sebagai dosen. Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa S3 Pascasarjana Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI setelah pada tahun 2006 ia raih gelar magister Humaniora di tempat yang sama. Adapun karya-karya tertulisnya telah dibukukan sejak tahun 2000 sampai sekarang baik dalam bentuk antologi bersama karya bersama anggota Forum Lingkar Pena (FLP) lainnya dan essay akademis bersama dosen-dosen Fakltas Sastra Unpad, maupun dalam bentuk karya sendiri berupa kumpulan cerpen sampai kumpulan puisi, yaitu Kumpulan Cerpen: Dari Ruang Tunggu (DAR! Mizan, 2003), Kutunggu Kau di Mal (Zikrul Hakim, 2006), Jangan-Jangan Kau Bukan Manusia (Indiva, 2009). Novel: Dan Gue Bukan Robot (Lingkar Pena Publishing House, 2004), Cermin Retak (Dar MIzan, 2005), Diari Minni (GIP, 2006), Tabir (Sinergi, 2009). Kumpulan Puisi: Perjalanan yang Bulan (Pustaka Latifa, 2007). Kumpulan Kisah: Perempuan Bersayap Surga (Dar Mizan, 2007). Ada juga karya nonfiksinya berjudul My Wife My Princess; Trik Jitu Mencintai Istri Apa Adanya (GIP, 2009). Selain dalam bentuk buku artikel, esai, cerpen, dan puisinya pernah dimuat di media-media lokal maupun nasional: Pikiran Rakyat, Radar Bandung, Republika, Sabili, Annida, dll. Irfan juga pernah diberi kesempatan untuk mengasuh kolom Cakrwala di majalah Annida sejak 2007-2009. menulis esai di kolom Literary Zone majalah Girlyzone (2009). Selain menulis, ia juga kerap didaulat untuk menjadi redaktur jurnal ilmiah (Jurnal Musiologia (2008), Jurnal Metahumaniora (2009-2010)) dan majalah Ruang Makna (2011). Keseharian Irfan selain bekerja juga berkomunitas di Forum Lingkar Pena dan Komunitas Sabtu Buku. Adapun kreativitas bermusiknya ia salurkan melalui kelompok vokal (nasyid) Mupla yang ia dirikan bersama beberapa teman kuliahnya sejak 1995.