
Sudah lama menjadi pertanyaan mengapa angkatan ’45 yang dianggap jiwanya terbentuk semenjak kedatangan Jepang di Indonesia dalam tahun 1942 melalui revolusi dan perang dengan Belanda, tidak melahirkan suatu roman yang besar. Ini hanya belum. Dan belum ini karena sewajarnya. Kekuatan mereka sementara ini ialah dalam cerita pendek dan sajak-sajak yang sarat padu. Dengan visi yang tajam diberikan intipati yang tidak memungkinkan terbang melayang tidak menentu, meskipun ada saat-saat orang menghadapi ruang luas penuh kemungkinan. Kepaduan dan inti. Dan lagi tidak ada waktu berpanjang-panjang untuk menulis berpanjang-panjang. Hanya soalnya bagi masa depan: cukupkah dengan visi yang menjelajah dasar kekuatan mencipta dan nafas panjang untuk membangunkan ciptaan yang besar? Ini suatu pertanyaan serupa sayembara yang kita tidak sangsikan hasilnya, melihat kualitet cerita-cerita pendek yang ada sekarang. Kumpulan cerita-cerita pendek Pramoedya Ananta Toer ini mengandung sifat-sifat-sifat tersebut di atas. Dan baiknya kumpulan serupa ini, meskipun tidak merupakan satu cerita roman yang panjang, memberikan lukisan seluruh dari kehidupan dalam perjuangan dan penderitaan dalam masa belum cukup sepuluh (!) tahun yang akhir ini, memperlihatkan visi pengarang angkatan revolusi dan mudah-mudahan akan menjadi patokan yang berjiwa dan menjiwai pula pengarang-pengarang yang lain. H.B Jassin - dalam pengantarnya
Author

Pramoedya Ananta Toer was an Indonesian author of novels, short stories, essays, polemics, and histories of his homeland and its people. A well-regarded writer in the West, Pramoedya's outspoken and often politically charged writings faced censorship in his native land during the pre-reformation era. For opposing the policies of both founding president Sukarno, as well as those of its successor, the New Order regime of Suharto, he faced extrajudicial punishment. During the many years in which he suffered imprisonment and house arrest, he became a cause célèbre for advocates of freedom of expression and human rights. Bibliography: * Kranji-Bekasi Jatuh (1947) * Perburuan (The Fugitive) (1950) * Keluarga Gerilya (1950) * Bukan Pasarmalam (1951) * Cerita dari Blora (1952) * Gulat di Jakarta (1953) * Korupsi (Corruption) (1954) * Midah - Si Manis Bergigi Emas (1954) * Cerita Calon Arang (The King, the Witch, and the Priest) (1957) * Hoakiau di Indonesia (1960) * Panggil Aku Kartini Saja I & II (1962) * The Buru Quartet o Bumi Manusia (This Earth of Mankind) (1980) o Anak Semua Bangsa (Child of All Nations) (1980) o Jejak Langkah (Footsteps) (1985) o Rumah Kaca (House of Glass) (1988) * Gadis Pantai (The Girl from the Coast) (1982) * Nyanyi Sunyi Seorang Bisu (A Mute's Soliloquy) (1995) * Arus Balik (1995) * Arok Dedes (1999) * Mangir (1999) * Larasati (2000)