
Seorang wanita berkerudung hitam tergugu di kuburan. Matanya merah sembab karena air mata yang tak kunjung henti membasahi pipinya. Ada rasa aneh menjalari tepi-tepi hati Mara. "Ssaya.. saya.. istri Wijaya," kata wanita itu hampir tak terdengar. Pengakuan itu bagai petir yang menggelegar saat hujan lebat, yang menyambar-nyambar di telinga Mara. Di hari pemakaman Wijaya, suaminya, wanita itu mengaku sebagai istrinya! Tubuhnya yang gigil sebab kematian Wijaya terasa semakin lemas. Kakinya seperti kehilangan kekuatan, ada kegelapan yang tiba-tiba menyergap. Oh. Inilah buku terbaru dari seri kado pernikahan yang dipersembahkan oleh Izzatul Jannah, pengarang yang tak diragukan lagi kemahirannya mengolah rasa dalam goresan pena. Tak hanya menarik dibaca, tapi juga sarat akan makna.
Author

Izzatul Jannah adalah nama pena dari Setiawati Intan Savitri. Karya pertamanya dimuat di majalah Ananda ketika duduk di kelas V SD. Mulai menulis cerita Islami pada tahun 1992, sejak berinteraksi intens dengan kajian dan dakwah Islam. Telah menulis sekitar 50 cerpen lebih yang dimuat di Annida, Ummi, Ishlash, dan belasan artikel lepas tentang keislaman. Pernah menjadi juara III LMCPI I Annida, juara harapan LMCPI IV Annida, serta termasuk nominator cerpenis favorit versi Annida.