
Perempuan Yang Dihapus Namanya
2010
First Published
3.86
Average Rating
97
Number of Pages
Kitab suci, seperti juga labirin, bukanlah sebuah peta proyeksi dua dimensi dari garis dan kurva yang saling bertaut. Peta, hanya sebuah abstraksi, sekumpulan tanda dan legenda yang tak sanggup menggantikan pengalaman. Sementara itu dalam kitab suci, seperti juga labirin, selalu ada misteri yang tidak menuntut untuk dipecahkan, melainkan dialami. Berkali-kali. Dengan alasan tersebut, saya secara khusus menyukai Perjanjian Lama dan perempuanperempuan di dalamnya. Mereka ada, hidup dan ikut menganyam sejarah, namun dalam seluruh jalinan cerita, mereka selalu berada di balik selubung
Avg Rating
3.86
Number of Ratings
362
5 STARS
27%
4 STARS
39%
3 STARS
28%
2 STARS
5%
1 STARS
1%
goodreads
Author

Avianti Armand
Author · 7 books
Avianti Armand adalah seorang penulis, dosen, dan arsitek. Kumpulan puisinya, Perempuan yang Dihapus Namanya (2011), memenangkan Khatulistiwa Literary Award untuk kategori puisi. Buku tersebut merupakan reinterpretasi atas tokoh-tokoh perempuan dalam kitab suci. Avianti telah menulis dua kumpulan cerpen: Negeri Para Peri (2009) dan Kereta Tidur (2011). Cerpennya, "Pada Suatu hari, Ada Ibu dan Radian," terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 2009.