
Terkadang, kita melupakan hidup yang harus tetap kita jalani karena menyesali sesuatu yang telah pergi. Seperti Zahra yang merasa kebahagiaan telah berlalu saat Daffa, anak pertamanya, menghadap Sang Pencipta. Dunianya mendadak hening. Tak ada lagi tawa. Semua tak lagi baik-baik saja. Krisna pun merasakan yang sama. Saat Daffa pergi, ia tak hanya kehilangan satu, tetapi dua cahaya hidupnya. Zahra, istrinya itu lebih sibuk menyesali diri sendiri dan tak pernah lagi mengindahkan kehadirannya. Jarak di antara mereka semakin lebar. Perpisahan, mungkin jadi satu-satunya jalan agar tak ada lagi yang terluka lebih dalam. Tapi, benarkah pilihan itu sanggup mengembalikan semangat hidup mereka berdua? Ah, cinta mungkin terlalu sederhana. Terkadang, kata-kata menjadi terlalu rumit untuk mengungkapkannya.
Author

Sefryana Khairil is a writer who published more than 10 books as a team or under her own name in several notable publishing house in Indonesia, like GagasMedia and Gramedia Pustaka Utama. In her teenage years, she began to write fictions. Her first novel, You, when she was 15 years old. Following her debut, she continued to write as a freelance writer for number of magazines, such as Aneka Yess!, Gadis, and Kawanku. Her sixth novel, Dongeng Semusim, was Chic Magazine's The Most Wanted Book and was Cleo Indonesia Magazine’s the Book of The Month for February 2010. In August 2011, Dongeng Semusim, Rindu, Tanah Air Beta, and Coming Home exhibited at the Book Fair in Bern, Switzerland. Find out more about Sefryana Khairil on www.sefryanakhairil.com