Margins
Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Jilid 4 book cover
Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Jilid 4
2010
First Published
3.87
Average Rating
300
Number of Pages

Part of Series

Seperti serial sejarah kecil 1-3, buku ini juga menceritakan kisah-kisah kecil yang ternyata mempunyai arti penting bagi bangsa ini. Tentang Soe Hoek Gie, seorang keturunan Tionghoa yang merupakan contoh tipe orang Indonesia sejati, tentang interogasi yang dialami Soedjatmoko sepulang dari tugas menjadi Dubes Indonesia di Amerika Serikat, peristiwa 17 Oktober 1952 yang berakibat pengunduran diri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai menteri pertahanan, lahirnya Sastra Angkatan 45 dan Majalah Siasat, kisah Brigjen (Pol) Johnny Anwar dalam perjuangan revolusi di kota Padang, kisah perjuangan Tan Malaka, sisi gelap perjuangan di Surabaya, serta kisah-kisah seru lainnya. Penulis juga menceritakan riwayat keluarganya yang dipenuhi kisah menarik dan juga tragik. Marah Roesli, Rushan Roesli, Roestam Effendi, Bachtiar Effendi, Mohamad Joenoes. Ternyata, riwayat keluarga ini pun terkait dengan perjalanan bangsa ini.

Avg Rating
3.87
Number of Ratings
52
5 STARS
23%
4 STARS
40%
3 STARS
37%
2 STARS
0%
1 STARS
0%
goodreads

Author

Rosihan Anwar
Rosihan Anwar
Author · 8 books

Rosihan Anwar lahir tanggal 10 Mei 1922, di Kelurahan Kubang Nan Duo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Kesastrawanannya dimulai dengan memublikasikan puisi-puisinya di berbagai media massa pada waktu itu, antara lain, di surat kabar Asia Raya, Merdeka, dan majalah mingguan politik dan budaya Siasat. Karirnya sebagai wartawan dimulai pada awal 1943 di surat kabar Asia Raja, Jakarta, kemudian redaktur pelaksana Merdeka (1945-1946), pemimpin redaksi majalah Siasat (1947), seterusnya pemimpin redaksi harian Pedoman (1948-1961 dan 1968-1974). Setelah Peristiwa Malari 1974 Pedoman dilarang terbit, jadi wartawan freelance di dalam dan luar negeri, di antaranya kolumnis Asiaweek (Hong Kong), koresponden The Straits Times (Singapura), The New Straits TImes (Kuala Lumpur). Selain di bidang kewartawanan juga aktif di bidang perfilman, tidak saja ikut bersama Usmar Ismail mendirikan PT Perfini awal 1950, tetapi juga jadi anggota Dewan Film Nasional, anggota juri Festival Film Indonesia (FFI), wakil ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), seterusnya jadi aktor pembantu dalam beberapa film seperti Lagi-lagi Krisis, Karmila, Tjoet Nja' Dien. Aktif juga menulis sekitar 30-an buku mengenai jurnalistik, agama, sejarah, novel, dan politik. Penyandang tanda kehormatan: Bintang Mahaputera Utama (III) tahun 1973; Pena Mas PWI Pusat (1979); Bintang Rizal Filipina (1977), dan Penghargaan Pemerintah Daerah Sumatera Barat (1984).

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved