
Tunjukkan dan rasakan cintamu setiap hari, begitu katanya. Tidak peduli pada hari apa atau musim apa, kamu selalu bisa merayakannya. Cinta seolah tak pernah jenuh untuk menyapa siapa pun yang terkena panahnya. Hal inilah yang diungkapkan delapan penulis muda dalam buku Setahun Berkisah terbitan Bukuné. Setahun Berkisah berisi delapan kisah cinta yang terjadi di delapan hari besar. Ada cinta yang mengharapkan banyak hoki dan peruntungan ketika Imlek dari Roy Saputra, cinta yang menunjukkan banyak wajahnya di hari Valentine bersama Wira Triasmara Surya, cinta yang penuh kejutan saat April Mop dari Pribadi Pranata, cinta yang penuh maaf di hari raya Idul Fitri dari Anita Prabowo, cinta yang pantang menyerah di hari kemerdekaan bersama Faizal Reza, cinta yang berselimutkan misteri dalam seramnya suasana Halloween dari Dannie Faizal, damainya cinta saat Natal dari Maradilla Syachridar, hingga hadirnya cinta yang baru di pergantian tahun dari Twelvi Febrina. Melalui Setahun Berkisah, kamu akan dibawa untuk merayakan cinta dengan masing-masing keunikan dan warna yang mereka punya. Yuk! kita merayakan hari ini dengan cerita cinta yang berbeda, mengesankan, dan menarik bersama Setahun Berkisah!
Authors

"The cut of a garment speaks of the colour of artistic temperament." Her adaptation of that famous Thomas Carlyle quote probably best describes Maradilla Syachridar, whose outlook on life strives to expand everyone's perspective. This open-minded, eager observer has a voracious curiosity, especially when it comes to literature and left-field music. Maradilla published her debut novel "Ketika Daun Bercerita" in 2008, with the follow-up "Turiya" in 2011. In 2012, she has contributed a short story to the Seno Gumira Ajidarma tribute anthology "Perkara Mengirim Senja", and another anthology pieces, "Menujuh", "Memoritmo". Due to her love of music that is a constant companion during the creative process, Maradilla also lends her talents as a backing vocalist, synthesizer player and songwriter to the electronic pop collective Homogenic. As a result, music and literature becomes the embodiment of a modern and contemporary personality that channels the creative impulses that emanate directly from Maradilla's soul. She dreams of one day combining all those elements into a cohesive work of performance art. There's a lot on Maradilla's plate, then. But what else would you expect from someone whose personal mantra is "I'm against living in status quo"?

Sudah menulis sejak tahun 2008. Sampai saat ini telah menulis 12 buku, 7 di antaranya buku antologi bersama penulis muda berbakat lainnya. Lebih suka menulis komedi karena ia suka baca komedi dan beranggapan dunia sudah terlalu berat sehingga diperlukan bacaan yang ringan dan menghibur. Ia berkeyakinan bahwa menulis bukan hanya soal pencapaian tapi juga tanggung jawab kepada pembaca. Untuk itu ia selalu menulis untuk berbagi nilai atau semangat yang positif. Lebih lanjut tentang dirinya bisa dilihat pada akun Twitter @saputraroy atau blog pribadinya saputraroy.com.
