
Ubud, 6 Oktober 2012 Ruth, Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama? Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan? Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth? JIka memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu. Ironis, Ruth. Kamu berkata “Aku sayang kamu” tepat pada saat kamu harus meninggalkanku. - Areno
Author

I am a best selling writer of 19 books. They are "Angsa-Angsa Ketapang" (2010), "Radio Galau FM" (2011), "Kata Hati" (2012), "Milana" (2013), "Cinta." (2013), "Surat untuk Ruth" (2014), "Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri" (2014), "Jika Aku Milikmu" (2016), "Metafora Padma" (2016), "Elegi Rinaldo" (2017), "Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran" (2017), "Luka Dalam Bara" (2017), "Untuk Seorang Perempuan yang Memintaku Menjadi Hujan" (2017), "Asal Kau Bahagia" (2017), "Espresso" (2019), "Tentang Menulis" (2019), "Residu" (2019), "Batu Manikam" (2020), and "Banse Firius" (2020). My short story “Goa Maria” appeared in the bilingual anthology of Indonesian writing Through Darkness to Light (Ubud Writers and Readers Festival 2013 & Hivos). I provide editorial and copywriting services, for commercial and literary purposes. I accept prose, poetry, and nonfiction story. Contact me through the information below. Whatsapp: +6287839894689 Twitter & Instagram: @benzbara_ benzbara89@gmail.com www.bisikanbusuk.com