Margins
Surga Sungsang book cover
Surga Sungsang
Buku Cerita
2014
First Published
3.83
Average Rating
144
Number of Pages

Cara Triyanto Triwikromo menyampaikan cerita begitu menarik buat saya. Surga Sungsang yang bercerita tentang tanjung yang hendak tenggelam dan pergolakan tokoh-tokohnya melawan kekerasan serta memperjuangkan kebenaran membuat saya tak habis pikir bagaimana ia bisa menulis seperti itu. Saya kagum. (Linda Christanty; Pemeroleh Penghargaan Sastra Asia Tenggara - SEA Write Award- 2013) Menyorot sejarah kelam negerinya, novel liris ini ditulis secara akurat dan cermat oleh pengarang yang pernah memperoleh penghargaan sastra 2009 Pusat Bahasa. Surga Sungsang berbicara tentang persoalan penting kemanusiaan yang dikemas canggih dalam teknik penceritaan inovatif. Triyanto menyebut-nyebut Allah, malaikat, Jibril, ayat, surga, neraka, syekh, kiai, wali, umat, Tanah Jawi, Wali Sanga, lurah, adipati, dan idiom-idiom keagamaan serta keindonesiaan lain, tetapi istimewanya, dia sama sekali tidak menyitir dalil-dalil dan nash-nash agama maupun butir-butir Pancasila dan UUD 1945. Justru karena itulah novel tentang perilaku manusia dan teleng-nya agama serta kondisi Indonesia yang memilukan dan masih terus memilukan, ini memikat. (A. Mustofa Bisri; Penyair dan pengasuh Pondok Pesantren Raudlaut Thalibien, Rembang) ...Benar-benar surga sungsang; firdaus di bumi dan sekaligus kiamat yang digerakkan manusia sendiri. Yang ganjil silih berganti dengan yang riil. Chaos dan kosmos. Ada kecanggihan dan ada juga kepintaran dalam novel ini—sebuah novel yang akhirnya bukan sekedar karya fiktif... Di situ kita diingatkan akan konsep teater epik Brecht. Dengan terus terang pula pengarangnya memperlihatkan sebuah permainan yang cerdas, kerapian realisme (dengan latar Indonesia) yang dihiasi imaji-imaji surealistis yang ia taktik dari karya Gabriel Garcia Marquez. (Goenawan Mohamad; Penyair dan kritikus)

Avg Rating
3.83
Number of Ratings
125
5 STARS
23%
4 STARS
44%
3 STARS
27%
2 STARS
4%
1 STARS
2%
goodreads

Author

Triyanto Triwikromo
Triyanto Triwikromo
Author · 17 books

Triyanto Triwikromo (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 15 September 1964; umur 50 tahun) adalah sastrawan Indonesia. Redaktur sastra Harian Umum Suara Merdeka dan dosen Penulisan Kreatif Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang, ini kerap mengikuti pertemuan teater dan sastra, antara lain menjadi pembicara dalam Pertemuan Teater-teater Indonesia di Yogyakarta (1988) dan Kongres Cerpen Indonesia di Lampung (2003). Ia juga mengikuti Pertemuan Sastrawan Indonesia di Padang (1997), Festival Sastra Internasional di Solo, Pesta Prosa Mutakhir di Jakarta (2003), dan Wordstorm 2005: Nothern Territory Festival di Darwin, Australia. Cerpennya Anak-anak Mengasah Pisau direspon pelukis Yuswantoro Adi menjadi lukisan, AS Kurnia menjadi karya trimatra, pemusik Seno menjadi lagu, Sosiawan Leak menjadi pertujukan teater, dan sutradara Dedi Setiadi menjadi sinetron (skenario ditulis Triyanto sendiri). Penyair terbaik Indonesia versi Majalah Gadis (1989) ini juga menerbitkan puisi dan cerpennya di beberapa buku antologi bersama.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved