
"Raja Majapahit terlalu dipengaruhi permaisurinya dalam menentukan kebijakan pemerintahan. Hal ini membuat gerah Ki Ageng Kuthu. Kemudian ia menciptakan reog, parodi satire Sang Raja, untuk menyampaikan kritikannya.' Tanah Jawa bergejolak! Inilah saat Islam Jawa tercabik-cabik oleh ulah penjajah Belanda dengan imperialismenya. Muncullah beberapa seniman reog mengangkat nuansa satirik dalam reog Ki Ageng Kuthu, menyindir raja-raja Jawa sisa-sisa Kerajaan Mataram Islam yang begitu mudah dikendalikan oleh para Walanda dalam kebijakan pemerintahannya. Di tengah berbagai konflik dan kepentingan silang-menyilang ini muncul Laurette, bidadari berambut jagung, korban dari berbagai perubahan yang begitu tiba-tiba. Ia seorang Bruiden Van Kristus, biarawati, yang melakukan misi pelayanan di tanah berdarah tersebut. Namun, tanah Jawa yang tengah bergejolak, dengan berbagai ragam kepentingan yang mencekeramnya, bukanlah tempat yang tepat untuk seorang gadis penuh rasa kasih seperti dirinya. Apalagi untuk sebentuk rasa cinta. Tanah Retak menjalin bara dan heroisme perjuangan dalam belitan cinta yang coba diingkari masing-masing pelaku. Juga keikhlasan, serta semangat perlawanan yang terkoyak-moyak oleh cabikan nafsu orang-orang yang enggan kehilangan manisnya madu dari perasan darah rakyat.