Margins
The Sweetest Kickoff book cover
The Sweetest Kickoff
2009
First Published
2.57
Average Rating
312
Number of Pages

Tak ada yang lebih mengejutkan ketimbang sebuah warisan yang aneh. Farah mengalami itu saat menerima peninggalan khusus dari kakeknya yang baru saja meninggal dunia, berupa Magelang FC, sebuah klub sepakbola profesional yang berlaga di Divisi II Liga Indonesia. Klub bola atau apapun, sebenarnya yang ia perlukan hanya sarana untuk membuatnya bisa sedikit lebih serius dan bertanggung jawab terhadap hidup. Kebiasaannya ngedugem dan beredar dari satu pesta jet set ke pesta lainnya membuat semua orang gerah. Mereka berharap Magelang FC akan memberi arah baru pada kehidupannya dan membuatnya berhenti menghambur-hamburkan uang—apalagi karena semua itu bukan duitnya sendiri. Sayang semua tak berjalan semulus yang direncanakan. Selain nol besar soal sepakbola, sifatnya yang semau gue dan gampang naik darah mengacaukan hari-hari awal pekerjaan barunya sebagai owner klub. Bahkan ia langsung terlibat perang dingin dengan Danu, mantan pesepakbola nasional yang direkrut menjadi pelatih baru Magelang FC. Namun bagaimanapun juga tugas berat untuk menyelamatkan klub dari jurang degradasi ke Divisi III tetap harus dilaksanakan. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup, Farah harus pusing mengurusi orang lain, bukan dirinya sendiri. Ada Achie yang kasmaran pada Danu tapi takut bakal kena “amnesia perasaan”, ada Agus yang membuatnya jatuh suka tapi sayangnya sudah unavailable, Richard yang benci setengah mati padanya dan tak pernah pulang ke rumah, serta juga Danu yang takut bangkit lagi dari reruntuhan masa lalu yang suram. Tapi sebagaimana yang selalu tertulis di kartu-kartu ucapan, what doesn’t kill you only makes you stronger. Itu berlaku pula buat Farah.

Avg Rating
2.57
Number of Ratings
83
5 STARS
5%
4 STARS
8%
3 STARS
33%
2 STARS
47%
1 STARS
7%
goodreads

Author

Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto
Author · 3 books

I was born on May 4, 1971, on a small village called Gedongan in Magelang County, the province of Central Java, Indonesia. Following the footsteps of my father who is a comicbook artist and cartoonist, I want to be a comicbook artist and a cartoonist too. Then, something happened that change my life completely. In 1985, I became a member of Perpustakaan Keliling or Mobile Library, a service provided by the Local Government Public Library Office of Semarang to urge young people to read. The Mobile Library comes in a small truck fully loaded by books, especially teenage romance novels, children storybook, and detective novels. It arrives in my neighborhood once a week every Wednesday at 3 PM. Through the Mobile Library I read books by Agatha Christie, Enid Blyton, and Indonesian legends such as Arswendo Atmowiloto and deeply impressed by them. Soon after, I switch my future dreams from comicbook and cartoon into literature and fiction. Then I swore myself to dedicate my life as a novelist like those big names. I started my writing career as a freelance writer at Cempaka Minggu Ini family tabloid in 1992. Five years later I became an editor at Dharma news tabloid and in Tren teens tabloid in 2001. My first big break on publishing world came exactly 20 years after I enrolled to become the member of the Mobile Library. In 2005, I published my first novel, Kok Jadi Gini?Kok Jadi Gini, literally means How Come It Could be Like This in English. To this day, I’ve written five novels which are all published by PT Elex Media Komputindo and 2 more which are published by Gramedia Pustaka Utama, both in Jakarta. Now I write novels and work as an editor at Gradasi teens magazine since August 2007.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved