
Part of Series
“Kau sendirian, Miss? Kalau boleh tahu, siapa namamu? Atau... haruskah kupanggil ‘Milikku’?” Sapaan lancang yang awalnya dilontarkan sambil lalu oleh Terry Sinclair itu mengubah hidup Masha Sedgwick. Kegeramannya pada pria hidung belang itu malah mengantarkan Masha pada petualangan hati yang menyusahkan. Terry, tidak punya niat ambisius apa pun saat menggoda Masha yang ditemuinya saat berlibur di Santorini. Tapi Tuhan malah membuatnya menahan tinju seorang model mabuk untuk melindungi Masha. Tak cuma itu, mereka pun melewatkan senja tak terlupakan berdua, di tempat dengan sunset terindah di dunia. Hingga berakhir dengan perasaan cinta yang meluap-luap dan tak bisa dikendalikan. Masalahnya, meski akhirnya terbelit cinta, Masha dan Terry adalah dua orang yang tak berani mengambil risiko untuk berkomitmen. Terry berubah menjadi playboy setelah melewati pernikahan yang buruk. Dia juga penderita cedera otak yang mungkin takkan pernah sembuh. Sementara Masha selalu bergidik jika diajak menikah karena terlalu takut dikhianati. Alhasil, dia membuat pilihan yang dianggap cerdas: hidup melajang selama sisa usia. Namun, suara hati tak bisa dikekang lebih lama. Masha dan Terry, suka atau tidak, sudah saling jatuh cinta hingga tak bisa diselamatkan. Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa bertahan?
Author
Indah Hanaco penyuka novel-novel historical romance. Tergila-gila pada segala hal yang berbau tahun 90-an. Juga sederet serial kriminal dan film-film romance. Mendadak mellow hanya karena gerimis. Kolektor majalah dan buku-buku resep yang jarang dimanfaatkan. Fans sejati Michael Schumacher yang memilih berhenti menonton balapana Formula Satu begitu sang idola pensiun. Tidak bisa lepas dari kopi meski sangat tidak menyukai kopi. Indah Hanaco pernah bekerja kantoran, tetapi benar-benar merasa menemukan "dunia" saat menjadi penulis. Cita-cita saat ini adalah pindah dan menetap di Yogyakarta, keliling Eropa serta menghabiskan sisa hidup untuk menulis. Indah Hanaco telah menerbitkan 23 novel, beberapa buku anak dan parenting. Indah Hanaco juga menulis novel dengan pseudonym Aimee Karenina.