Margins
Usaha Menjadi Sakti book cover
Usaha Menjadi Sakti
Kumpulan Cerita
2009
First Published
3.80
Average Rating
160
Number of Pages

Setelah gagal memperoleh kesaktian dengan jalan bertapa di kebun belakang rumah, aku jadi tak banyak bicara. Hanya Budi yang tahu kesedihanku. Dia pula satu-satunya orang yang tahu bahwa aku pernah bertapa di bawah pohon melinjo yang kelak tumbang berbarengan dengan meninggalnya ibuku. Tak perlu kuceritakan bagaimana jalannya samadiku yang pertama dan terakhir itu. Yang terang tak sehening Begawan Ciptoning di cerita wayang. Tak ada setan atau bidadari yang menggoda dan duduk di pahaku. Tak ada Narada atau Jibril yang datang membawa wahyu. Cuma sejumlah semut rangrang, menggigitku berulang-ulang. Seminggu setelah kegagalan itu, Budi datang membawa kabar bahwa Antok, anak pawang ular yang tinggal ujung timur kampung, telah mengangkat dirinya menjadi guru. Aku tak terlalu mengenalnya meski sebenarnya jika dirunut-runut kami masih bersaudara. Nenek Antok, kami biasa memanggilnya Mbah Dukun, dan Nenekku, Mbah Dukuh Lawas, memiliki ikatan persaudaraan, entah bagaimana persisnya pertalian itu. Budi meyakinkanku bahwa kami bisa diterima menjadi muridnya. Kata Budi telapak tangan kanan Antok seperti mata air. Tiap kali haus Antok tinggal menempelkan telapak tangannya ke bibir. Aku tak sepenuhnya percaya tapi saat itu juga kami segera mencarinya. Aku lupa apakah kami berhasil menemuinya sore itu atau tidak. Ada beberapa bagian yang hilang, memang, dari kisah ini—semoga tak terlalu mengganggu.

Avg Rating
3.80
Number of Ratings
10
5 STARS
30%
4 STARS
30%
3 STARS
30%
2 STARS
10%
1 STARS
0%
goodreads

Author

Gunawan Maryanto
Gunawan Maryanto
Author · 7 books
Gunawan Maryanto. Bergiat sebagai penulis dan sutradara dari Teater Garasi: Laboratorium Penciptaan Teater. Saat ini menetap di Jogja. Karya-karya tulisnya berupa prosa dan puisi serta kritik seni pertunjukan terpublikasikan lewat Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Bernas, BlockNotProse, BlockNotPoetry, On/Off, Jurnal Kolong Budaya, Jurnal Puisi, Jurnal Prosa, Jurnal Cerpen, Jurnal Kalam dan LeBur Theater Quarterly. Bukunya yang telah terbit adalah Waktu Batu (sastra lakon, ditulis bersama Andri Nur Latif dan Ugoran Prasad, IndonesiaTera 2004), Bon Suwung (kumpulan cerpen, InsistPress 2005, Longlist Khatulistiwa Award 2005) dan Galigi (kumpulan cerpen, Penerbit Koekoesan 2007, LongList Khatulistiwa Award 2007). Pada tahun 2004 puisinya yang berjudul Kupanggil Kau Batu mendapat nominasi Anugrah Sih Award dari Jurnal Puisi dan tahun 2007 puisi Jineman Uler Kambang mendapat Anugrah Budaya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk Media Cetak dan Elektronik katagori puisi. 1 cerpen dan 3 puisinya masuk ke dalam 20 Cerpen Indonesia Terbaik dan 100 Puisi Indonesia Terbaik Anugerah Sastra Pena Kencana 2008 (PT. Gramedia Pustaka Utama). Juga pernah diundang untuk membacakan karyanya di Bienal Sastra Internasional Utan Kayu 2005 dan Ubud Writers and Readers Festival 2006.
548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved