Margins
Balada Si Roy 2 book cover
Balada Si Roy 2
Avonturir
2002
First Published
3.94
Average Rating
150
Number of Pages

Part of Series

"Roy pergi, Ma," kata si bandel mencium kening mamanya. Anak beranak itu berangkulan. Sepi sekali pagi ini. Kini si bandel menyandang ranselnya. Menjadi petualang memang mengasyikkan. Semakin berat tantangannya, malah semakin asyik. Tapi, kadang kala para petualang suka lupa kepada "raja diraja" sesungguhnya. Yang di atas kita: Tuhan. Masih ingat tragedi Gunung Salak? Empat petualang yang tewas di pedalaman Irian? Budi Belek dan Tom di Sungai Alas? Dan papamu sendiri, Roy? Makanya jangan coba-coba menaklukkan alam. Apalagi melawannya. Itu berbahaya. Sungguh. Alam jangan ditaklukkan dan dilawan, tapi harus diakrabi. Jadikanlah alam itu sahabat, guru, dan bunda kita. Avonturir bandel itu baru saja melompat dari truk yang membawanya tadi. "Makasih, Mas!" katanya. Kini matahari entah sembunyi di mana. Jarum jam sudah berdetak ribuan kali. Hari bergulir semanya. Dan rambut semakin gondrong tak beraturan. Lalu fajar di puncak gunung dan senja di pantai adalah sobatnya yang lain. Si Avonturir bandel tak peduli hari-hari begitu deras mengalir. Dia tak menghitungnya. Dia biarkan bergulir saja, seperti blue jeansnya yang semakin lusuh dan bau tubuhnya.
Avg Rating
3.94
Number of Ratings
277
5 STARS
35%
4 STARS
30%
3 STARS
29%
2 STARS
6%
1 STARS
0%
goodreads

Author

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved