Margins
Burung Merak book cover
Burung Merak
2011
First Published
3.55
Average Rating
496
Number of Pages

Sejak awal perkenalannya dengan Wibisono, Ana telah mempunyai firasat bahwa laki-laki itu memandang rendah padanya, meremehkannya, dan tidak bisa dipercaya. Karenanya ia ingin melepaskan diri dari daya pikat lelaki itu. Namun sayang, jerat-jeratnya terlalu kuat dan terlalu liat. Sayangnya pula, Ana tidak pernah menyangka bahwa Wibisono memang berniat menjeratnya untuk membalaskan dendam keluarganya. ”Buruk merak itu harus kutangkap,” begitu berulang kali Wibisono berkata kepada dirinya sendiri dengan perasaan geram. Lelaki itu menjulukinya ”buruk merak”, burung berbulu indah yang angkuh. Burung merak yang munafik, karena Wibisono merasa gadis itu sok suci dan sok jual mahal padanya. Dan Wibisono yang sudah dibutakan dendam itu tidak bisa melihat lagi dengan hati yang jernih bahwa Ana sesungguhnya memang gadis baik-baik yang selalu berhati-hati dalam pergaulannya dengan laki-laki. Ana sangat berbeda dengan saudara-saudara perempuannya yang lain. Maka ketika dendam telah dituntaskan, penyesalan pun menyergap kuat dirinya. Namun nasi telah menjadi bubur....

Avg Rating
3.55
Number of Ratings
148
5 STARS
25%
4 STARS
28%
3 STARS
31%
2 STARS
8%
1 STARS
7%
goodreads

Author

Maria A. Sardjono
Maria A. Sardjono
Author · 14 books
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa
548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved