
"Di antara para kekasihku, hanya kamu yang suka bercerita,” katamu. “Rasanya belum tercatat di Guinness Book of World Records siapa yang paling banyak bercerita dalam satu malam. Ratu Syaharazad, hanya menceritakan satu cerita dalam satu malam...” “Berapa records-ku?” “Dua belas cerita dalam satu malam...” Aku tertawa. “Kenapa?” “Itu melampaui jumlah pacar-pacarku...” “Tapi pasti jauh lebih sedikit dibanding bualanmu!” *** Seorang kekasih bercerita tentang seekor gagak yang lahir dari hati perempuan yang dibakar. Ia berkisah tentang teka-teki kematian yang tak terpecahkan. Juga tentang kota yang semua penduduknya buta! Lalu tentang ribuan ulat bulu yang muncul dari kebencian, tentang kunang-kunang kuning kemilau, dan seorang laki-laki yang hidup dengan istri yang diawetkan dalam akuarium. Apa pun yang diceritakan itu, dongeng penuh keajaiban, gosip atau bualan, selalu membuat tertegun di akhir kisah. Bukankah semua kisah yang datang dari kekasih akan selalu terdengar indah?
Author

Agus Noor, menulis banyak prosa, cerpen, naskah lakon (monolog dan teater) juga skenario sinetron. Beberapa buku yang telah ditulisnya antara lain, Memorabilia, Bapak Presiden yang Terhormat, Selingkuh Itu Indah, Rendezvous (Kisah Cinta yang Tak Setia), Matinya Toekang Kritik, Potongan Cerita di Kartu Pos. Karya-karya Agus Noor yang berupa cerpen juga banyak terhimpun dalam beberapa buku, antara lain: Jl. Asmaradana (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), Ripin (Cerpen Kompas Pilihan, 2007), Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia, (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), Pembisik (Cerpen-cerpen terbaik Republika), 20 Cerpen Indonesia Terbaik 2008 (Pena Kencana), dll. Menerima penghargaan sebagai cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta 1992. Mendapatkan sertifikat Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1992 untuk tiga cerpennya: “Keluarga Bahagia”, “Dzikir Sebutir Peluru” dan “Tak Ada Mawar di Jalan Raya”. Sedang cerpen “Pemburu” oleh majalah sastra Horison, dinyatakan sebagai salah satu karya terbaik yang pernah terbit di majalah itu selama kurun waktu 1990-2000. Dan cerpen “Piknik” masuk dalam Anugerah Kebudayaan 2006 Departemen Seni dan Budaya untuk kategori cerpen.