Buku Kumpulan cerpen ini adalah sebagian dari kesaksian Martin Aleida. "Menulis adalah menjadi saksi dari sukacita maupun kepedihan, kehidupan yang kelabu maupun yang menggairahkan", tulisnya dalam pengantar. Sebagai korban bencana politik 1965, Martin bukan saja melihat dari dekat tragedi yang dialami oleh orang-orang yang dicap berhaluan "merah" alias komunis, tetapi juga merasakan perihnya penderitaan penyiksaan kala itu.
Author
Martin Aleida adalah seorang sastrawan yang lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada 1943. Nama aslinya adalah Nurlan. Martin mengawali karirnya sebagai wartawan di harian Zaman Baru. Profesi inilah yang mengantarkannya ke penjara, ditangkap oleh Orde Baru karena koran tersebut diterbitkan oleh Lembaga Kesenian Rakyat. Menempuh studi lingustik di Georgetown University, Washingotn D.C, Amerika Serikat, Martin pernah bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah media massa, diantaranya Majalah Tempo di Jakarta. Kini, ia aktif sebagai anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta periode 2009 – 2012.
