
Part of Series
Lulu dan teman-temannya sudah sepakat mau rame-rame. Tahun Baru-an di Puncak, naik mobil butut Papi. Lupus tentu aja nggak mau ketinggalan. Pas hari "H"-nya ternyata Vero masuk rumah sakit. Nah, siapa bilang anak ABG cuek. Buktinya mereka semua sepakat ngebatalin acara ke Puncak, demi nungguin Vero di rumah sakit! Tapi yang namanya ABG, emang nggak mau ketinggalan mode. Ketika semua demam kaus Batman, Lulu juga nggak mau ketinggalan. Walau itu berarti celengannya harus dikuras habis. Lupus lain lagi. Dia merengek-rengek terus ke Papi, minta dibeliin In-line skate. Sayang harapannya tak terkabul. Terpaksa deh dia ngeluarin sepatu roda kunonya. Nggak apa-apa yang penting kan ada rodanya! Oke juga kalo anak ABG doyan telepon-teleponan dan nonton TV. Persoalannya, mami dan papi Lupus suka enggak mau ngalah. Mereka kan perlu juga pake telepon dan suka ngotot pengin nonton acara sukaannya sendiri-sendiri. Rame deh, jadinya! Tapi masalah anak ABG emang enggak ada abisnya. Yang jelas, semua persoalan memang biasanya "ringan sama dijinjing, berat sama difficult"! Hehehe...
Authors


JAGO NGOCOL SE-INDONESIA Lahir di Jakarta, tanggal 25 Agustus, bintangnya Virgo, bo! Hilman yang turunan Jasun alias Jawa-Sunda ini punya papa tentara berpangkat kolonel. Mulai ngarang sejak ABG, dengan membuat serial Lupus di majalah HAI yang berhasil mengangat namanya. Ia juga pernah juara ngarang di majalah yang sama. Pernah kuliah di UNAS jurusan Sastra Inggris. Hilman Hariwijaya dengan Lupus-nya merupakan fenomena dalam dunia penerbitan Indonesia. Lupus#1: Tangkaplah Daku Kau Kujitak, terbit Desember 1986, cetakan pertamanya sebanyak 5.000 eksemplar habis dalam waktu kurang dari satu minggu. Hilman menulis puluhan judul yang meliputi seri Lupus, Lupus ABG, Lupus Kecil, Lupus Milenia, Olga, Lulu, Keluarga Hantu, Vanya, Vladd, Dua Pelangi dan beberapa judul lepas. Beberapa karyanya ditulis bersama Boim,Gusur dan satu bernama Zara Zettira. Tiras total penjualan bukunya mencapai jutaan eksemplar!Jumlah yang luar biasa untuk ukuran Indonesia,mengingat tiras \"normal\" buku lain rata-rata 3.000-5.000 eksemplar,dan itu pun tidak habis terjual dalam waktu satu tahun. Kisah Lupus menggambarkan gaya hidup remaja. Sarat dengan humor orisinal, terutama unik dalam gaya bahasa dan pilihan kata yang seenaknya. Tapi justru dengan gaya bahasa seperti itulah yang pernah dianggap merusak bahasa Indonesia-Lupus menjadi produk yang khas,disukai dan diakrabi para remaja. Seri Lupus sudah difilmkan, baik di layar lebar maupun dalam bentuk sinetron. Sedangkan seri Lulu, Olga, Vanya dan Vladd serta beberapa cerita lepas lainnya telah disinetronkan.