Margins
Merah Putih di Benua Biru book cover
Merah Putih di Benua Biru
2011
First Published
3.88
Average Rating
384
Number of Pages

Hari ini akan menjadi hari yang berat. Saya harus menghadapi musuh bebuyutan: anak kecil. Jujur, saya nggak suka anak kecil. Ribut, berisik, dan rewel. Manis 5 menit, ngeselinnya 1 jam. Saya ambil benda rahasia yang saya temukan di mobil Gosia. Sebuah boneka tikus yang dalam bahasa Polandia-nya disebut Szcurc, saya keluarkan dari kantong celana jeans. Si Tikus nggak sendirian. Cepot, si Wajah Merah asal Jawa Barat, akan menemaninya dalam sebuah drama yang sepenuhnya merupakan cerita hasil karangan spontan. Mudah-mudahan ini tak hanya bisa memancing tawa, tetapi juga sekaligus mengenalkan budaya Indonesia kepada mereka. Pertunjukan dimulai! Inilah kisah persahabatan antara Indonesia-Polandia. Kisah dua sahabat yang lama tidak jumpa karena terpisah ribuan kilometer. Kisah pertemanan, yang saya bayangkan, ibarat Cepot dan STURKY—nama panggilan si boneka Szcur yang mendadak terlintas di benak saya. Erditya Arfah bukanlah seorang maestro seni. Dia juga belum pernah mengajar sebelumnya. Bermodal nekat, dia bertualang menjelajah Polandia demi memperkenalkan budaya Indonesia. Banyak pengalaman unik yang dialami di negara elang putih ini, mulai dari yang biasa, seperti "berkenalan" dengan kakek pemabuk di Pocong, sampai hampir mati kedinginan di suhu -2 derajat celcius. Semua pengalaman ini membuatnya semakin yakin bahwa siapa pun bisa jadi duta bangsa.

Avg Rating
3.88
Number of Ratings
76
5 STARS
28%
4 STARS
45%
3 STARS
17%
2 STARS
9%
1 STARS
1%
goodreads

Author

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved