
Surga diciptakan karena... Setelah puluhan tahun kau menunggu, kini kau telah berjalan ke surga. Ketika hampir tiba, ketika kutanyakan 'kenapa surga diciptakan?' kau hanya bisa diam. Untuk apa kau berjalan? Kau juga tidak tahu. Dasar manusia! Kau hidup hanya untuk mati? Jika seperti itu, betapa kasihan kau, saya dan leluhur kau yang lain, tentu sangat kecewa. Tak pantas kau berjalan ke tempat suci ini—tak pantas kau menjadi orang Toraja yang kami banggakan. Pulanglah, pulanglah dulu, tanyakan kepada kawa kau yang lain, tanyakan kepada semua orang: Kenapa surga diciptakan?
Author

Faisal Oddang was born on 18th September 1994. He finished his study in Universitas Hasanuddin, focusing on Indonesian Literature. His books are: Poetry Collection Perkabungan untuk Cinta (Mourning for Love) and Manurung was shortlisted for Khatulistiwa Literary Award 2018, Novels: Tiba Sebelum Berangkat (Arriving Before Departing) was shortlisted for Khatulistiwa Literary Award 2018, Puya ke Puya (From One Heaven to Another) won 4th place in Jakarta Art Council Novel Competition 2014 and was chosen as the best novel in 2015 by Tempo Magazine. He achieved: Robert Bosh Stiftung and Literary Colloquium Berlin Grants 2018, Iowa International Writing Program 2018, Asean Young Writers Award 2014, Best Short Stories Writers 2014 by Kompas Daily, Prose Writer of The Year 2015 by Tempo Magazine, Best Essayist in Asean Literary Festival 2017. He was invited as a speaker in Ubud Writers and Readers Festival 2014, Salihara International Literary Biennale 2015 and Makassar International Writers Festival 2015, and participated in writer’s residency 2016 in Netherland by Indonesian National Book Committee. Email: faisaloddang@gmail.com