Sebuah ransel kumal tergolek di dekatnya. Dia yakin, pemuda bercodet yang berdiri di sebelahnya tadi yang menaruh ransel itu. Tapi anehnya, si Pemuda mengingkarinya. Saat itulah terdengar bunyi tik tik tik.... Itulah awal peristiwa yang dialami gadis tomboy berjilbab bernama Syakila. Komplotan pemasang bom memburunya karena dia diduga mengenali salah seorang dari mereka. Apa yang bisa dilakukan Syakila? Awas!!! BOM!!! Syakila harus menyelamatkan diri.

Sekelompok orang melukai Mat Roji, kemudian motornya diramapas. Penarik ojek binaan Papi itu harus terbaring di rumah sakit. Syakila sendiri hampir menjadi korban. Tiga butir peluru nyaris bersarang di tubuhnya. Belum lagi semuanya jelas. Papi ditembak orang. Peluru menyerempet kepalanya dan bersemayam di tulang iganya. Syakila meradang. Dia mencari penjahat-penjahat yang melukai Mat Roji, menembaki Papi, dan berusaha mencelakai dirinya. Apalagi ternyata dia harus berhadapan dengan si Tuan Besar, pemimpin komplotan pemasang bom yang dulu berhasil digagalkannya. Dia menyimpan dendam berkarat, dan menciptakan TRAGEDI buat Syakila

Ninung menemukan soerang laki-laki yang terluka di dalam selokan. Laki-laki yang menderita amnesia. Dari iklan yang dipasang, sepasang suami istri mengaku sebagai anak dan menantu laki-laki itu. Itulah awal kejadian yang mencekam. Galang dikeroyok orang. Mami nyaris ditembak penjahat. Sebuah bom yang tersimpan di gerobak es meledak. Ledakannya sama kerasnya denagn keretakan hubungan Syakila, Soraya, Jarnawi, dan Ninung. Ninung dan Jay menjadi ancaman menakutkan. Tak ada yang menyadari kalau sebuah bom tersimpan di salah satu kamar di rumah Syakila. RETAK! telah menghancurkan semua hubungan baik yang terjalin.