
Part of Series
Literary criticism of a Minangkabau historical text. Penelitian ini menyajikan dua hal penting tentang Tambo Minangkabau (TM), yaitu suntingan teks dengan menggunakan pendekatan filologi dan pengungkapan makna karya sastra melalui analisis struktur. Suntingan teks TM dilakukan melalui proses penelitian terhadap 47 naskah TM beraksara Arab-Melayu yang tersimpan di Leiden, London, dan Jakarta. Berdasarkan penelitian ini, ditentukan sekelompok naskah yang auntoritatif, naskah yang berwibawa, yang digunakan sebagai suntingan teks TM ini. Dengan melalui analisis strutur, di samping makna karya sastra, tema TM adalah penyesuaian aturan adat dengan agama Islam. Pengaruh agama Islam dalam TM jelas sekali terlihat. Fungsi cerita TM adalah mengukuhkan kedudukan adat di samping agama Islam, mengukuhkan aturan adat mengenai pewarisan harta pusaka kepada kemenakan, dan mengukuhkan kedudukan penghulu sebagai pemimpin dalam masyarakat. Di dalam penokohan terlihat fungsi cerita TM sebagai proyeksi angan-angan orang Minangkabau terhadap keluarga ideal. Keluarga ideal menurut TM tercermin dalam penokohan keempat tokoh penunjang yang berperan sebagai bapak, ibu, dan mamak. Fungsi latar dalam TM sebagai legitimasi negeri asal Minangkabau, yaitu luak nan tigo: Luak Tanah Datar, Luak Agam, Luak Limo Puluah Koto, dan sebagai proyeksi angan-angan penulis TM yang menganggap negeri Minangkabau sebagai pusat “dunia” berdampingan dengan dua negeri besar lainnya, yaitu Rum (Turki) dan Cina. Bahasa yang digunakan dalam teks TM adalah bahasa Melayu yang banyak pengaruhnya dari bahasa Minangkabau, seperti kosakata, morfologi, dan morfosintaksis. Teks TM menarik dari segi bahasa, sastra, sejarah, adat, agama Islam, pandangan hidup, cara berpikir, nilai budaya, dan sebagainya.