"Cintamu kepada Salman salah alamat!" "Cintamu sendiri tidak kesasar?" "Keliru kalau Fani mengira Mbak masih mencintai Salman." "Jadi kamu sudah tidak mencintainya lagi tapi rnasih tidak rela perempuan Iain memiIikinya? Termasuk adikmu sendiri?" Belasan tahun Ananta menyimpan rahasia itu. Sampai suatu saat Fani jatuh cinta. Dan Ananta harus berjuang mati-matian untuk mengenyahkan Iaki—laki itu dari kehidupan Fani. Tetapi usahanya sia-sia belaka.... "Ada kabar gembira untukmu. Fani hamil!" "Apa artinya semua ini, Fan?" "Artinya? Sederhana. Fani hamil. Kamu tidak dapat mencegah suamimu mengawini perempuan yang telah dihamilinya, bukan? Nah, aku hanya meniru jejak perernpuan yang telah berhasil merampas suamimu!" Tersuruk dalam lumpur cinta, tak ada jalan kembali tanpa noda! "Kumohon padamu, berilah aku kesempatan yang belum pernah kuperoleh. Menjadi ibu dari anakku sendiri!" Tetapi kesempatan itu tak pernah dimiIikinya. Karena sekali kasih berubah menjadi dendam, malapetaka pun telah menunggul" Please This audiobook is in Indonesian
Author

Terlahir sebagai Mira Widjaja, seorang dokter lulusan FK Usakti (1979) dan penulis novel yang begitu aktif. Karyanya begitu banyak. Yang terlaris Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi mencapai oplah 10.000, dan mengalami lima kali cetak ulang. Sejumlah karyanya sudah difilmkan: Kemilau Kemuning Senja, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, Permainan Bulan Desember, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dll. Pemfilman karyanya mungkin karena faktor ayahnya, Othiel Widjaja, yang dulunya produser Cendrawasih Film. Mira mengakui karyanya tidak mendalam. Karya-karyanya dipengaruhi oleh karya- karya Nh Dini, Marga T., Y.B. Mangunwijaya, Agatha Christie, Pearl S. Buck, dan Harold Robbins. Karena berasal dari lingkungan yang sama, kedokteran, Mira yang bungsu dari lima bersaudara ini merasa karyanya dekat dengan karya Marga T. Ia mengaku mulai menulis sejak kecil, dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah Femina, 1975, dengan honor Rp 3.500. Pengarang yang populer di kalangan remaja ini memakai bahasa yang komunikatif, bahkan dalam dialognya banyak menggunakan bahasa prokem. Mira sudah melanglang di lima benua, dengan honor tulisannya. Praktek dokter dibukanya petang hari, sedangkan pagi ia bertugas sebagai Ketua Balai Pengobatan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta. Bibliografi:
- Dari Jendela SMP,
- Bukan Cinta Sesaat,
- Segurat Bianglala di Pantai Senggigi,
- Cinta Cuma Sepenggal Dusta,
- Bilur - Bilur Penyesalan,
- Di Bahumu Kubagi Dukaku,
- Trauma Masa Lalu,
- Seruni Berkubang Duka,
- Sampai Maut Memisahkan Kita,
- Tersuruk Dalam Lumpur Cinta,
- Limbah Dosa,
- Kuduslah Cintamu, Dokter,
- Semburat Lembayung di Bombay,
- Luruh Kuncup Sebelum Berbunga,
- Di Ujung Jalan Sunyi,
- Semesra Bayanganmu,
- Merpati Tak Pernah Ingkar Janji,
- Cinta Diawal Tiga Puluh,
- Ketika Cinta Harus Memilih,
- Delusi (Deviasi 2),
- Deviasi,
- Relung - Relung Gelap Hati Sisi,
- Cinta Berkalang Noda,
- Jangan Renggut Matahariku,
- Nirwana Di Balik Petaka,
- Perisai Kasih yang Terkoyak,
- Mekar Menjelang Malam,
- Jangan Pergi, Lara,
- Jangan Ucapkan Cinta,
- Tak Cukup Hanya Cinta,
- Perempuan Kedua,
- Firdaus Yang Hilang,
- Permainan Bulan Desember,
- Satu Cermin Dua Bayang-Bayang,
- Galau Remaja di SMA,
- Kemilau Kemuning Senja,
- Sepolos Cinta Dini,
- Cinta Menyapa Dalam Badai 2,
- Cinta Menyapa dalam Badai 1,
- Mahligai di Atas Pasir,
- Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat,
- Titian Ke Pintu Hatimu,
- Seandainya Aku Boleh Memilih,
- Tatkala Mimpi Berakhir,
- Cinta Tak Melantunkan Sesal,
- Bila Hatimu Terluka,
- Cinta Tak Pernah Berhutang,
- Di Bibirnya Ada Dusta,
- Bukan Istri Pengganti,
- Biarkan Kereta Itu Lewat, Arini!,
- Dikejar Masa Lalu,
- Pintu Mulai Terbuka,
- Di Sydney Cintaku Berlabuh - Sydney, Here I Come,
- Solandra,
- Tembang yang Tertunda,
- Obsesi Sang Narsis,
- Sentuhan Indah itu Bernama Cinta,
- Di Tepi Jeram Kehancuran,
- Sisi Merah Jambu,
- Dakwaan Dari Alam Baka,
- Kumpulan Cerpen: Benteng Kasih,
- Seruni Berkubang Duka,
- Di Bahumu Kubagi Dukaku,
- Sematkan Rinduku di Dadamu,
- Dunia Tanpa Warna