Margins
The Journeys book cover 1
The Journeys book cover 2
The Journeys
Series · 2 books · 2011-2012

Books in series

The Journeys book cover
#1

The Journeys

2011

“Saya sendiri suka ‘ngeri’ kalau ketauan saya Trinity. Bukannya apa-apa, saya dianggap dewa yang tahu segala hal sehingga sering diminta nemenin jalan. Seringnya saya menolak, karena maunya ke tempat belanja. Kalau saya masih kuat, saya memang memilih pergi sendiri, tetapi itu pun tergantung tempatnya. Kalau sudah pernah ke sana dan tidak ada teman di kota tersebut, saya memilih tidur di kamar hotel yang pasti bagus. Kalau ada teman, saya janjian sama dia untuk kabur.” TRINITY—The Truth Behind Free Traveling \\\\\* The Journeys: Kisah Perjalanan Para Pencerita berisi 12 tulisan perjalanan dari 12 orang penulis yang memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari penulis komedi, penulis skenario, novelis, hingga yang memang berprofesi sebagai travel writer. Latar belakang berbeda ini membuat kisah-kisah yang dihadirkan pun memiliki sudut pandang beragam; yang terasa manis, menyentuh, hingga membuat terbahak. Dari birunya laut Karimunjawa, gemerlap New York City, keriaan sebuah pasar pagi di Lucerne, sudut rumah sakit jiwa di Singapura, damainya Shuili, cantiknya Andalusia, warna-warni Senegal, cerita kepercayaan setempat di Soe, mencari parfum impian di Mekah, kisah sebotol sambel yang harus dibawa sampai Utrecht, upaya melipir ke Tel Aviv, hingga fakta tak disangka di balik free traveling. Perjalanan adalah sebuah proses menemukan. ‘It’s better to travel well than to arrive,’ kata Buddha. Dan The Journeys mengajak siapa pun menemukan kisahnya sendiri. Sesederhana apa pun itu.
The Journeys 2 book cover
#2

The Journeys 2

Cerita dari Tanah Air Beta

2012

“Dekat Bandar Udara Boven Digoel, patung Bung Hatta itu berdiri tegak dengan telunjuk tangan kanannya menuding tanah. Dia seperti ingin mengatakan: ‘Saya pernah di sini!’ Patung itu membelakangi kompleks bangunan lama yang kini menjadi tangsi polisi, bersebelahan dengan bekas Penjara Digoel.” —Farid Gaban, Berziarah ke Digul, Penjara Tak Bertepi “Kalau kita tanya ke pembatik, apa makna sepasang sayap di sehelai kain Batik Indonesia asal Solo, maka kita akan menerima jawaban seperti ini, ‘Oh, ini adalah motif Sawat, dan sayap-sayap itu adalah sayap garu, alias garuda. Garuda ini adalah burung dalam mitologi Hindu-Jawa yang menjadi kendaraan buat Dewa Wisnu ke khayangan. Kenapa bisa muncul di kain Batik Indonesia asal Solo? Karena dulu Pulau Jawa itu dikuasai kerajaan Hindu, dan (seterusnya) (seterusnya) (seterusnya).’ Tiba-tiba saja dari sehelai kain itu kita bisa belajar banyak hal tentang Indonesia.” –Ve Handojo, Berburu Gajah, Garuda, dan Naga ke Trusmin “Setengah menahan napas, rasanya waktu berhenti berdetik. Ikan kok gede amaaaat... mana mulutnya manyun unyu, pikir saya dalam hati. Seorang rekan penyelam yang sudah beberapa kali bertemu mola ini juga tak bisa menutupi wajah kagumnya. Matanya terlihat terbelalak. Ah, siapa yang nggak akan takjub dengan perjumpaan jarak sedekat itu.” —Riyanni Djangkaru, Mola Fiesta \\\\\* Temukan beragam kisah perjalanan dari dua belas orang yang berbeda latar belakang dalam The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta. Menghadirkan Indonesia dari banyak sisi—tentang budaya, alam, masyarakat, hingga sejarah kita. Cerita-cerita yang dikabarkan untuk menyemai kisah lainnya tentang tanah air kita, Indonesia.

Authors

Raditya Dika
Raditya Dika
Author · 13 books

Raditya Dika is an Indonesian comedy writer. His first book was a collection of his humorous blog entries, entitled Kambingjantan: Catatan Harian Pelajar Bodoh (Malegoat: Diary of a Stupid Student). His second book chronicles his unbeliavebly jinxed love life, entitled Cinta Brontosaurus (Brontosaurus Love). Published a year following the success of his previous work. His latest books, bearing the title Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (Radikus Makankakus: Not Your Ordinary Animal) & Babi Ngesot (Sliding Pig) follows the tone of his previous works. All of his books targets the stupidity and self-depreciating ridiculousness of a boy trying to get to adulthood, along with the absurdity of everyday life. Currently he's working as director and editor-in-chief Bukune Publishing House.

Trinity
Trinity
Author · 12 books

is Indonesia’s leading travel writer. In 2005, she started a travel blog at naked-traveler.com and in less than two years the blog was already nominated as Finalist in Indonesia’s Best Blog Award at Pesta Blogger. This led her to switch her corporate career to become full-time traveler and freelance travel writer. Her debut book “The Naked Traveler” was a compilation of thoughtful but hilarious short stories from her adventure around the world. The book inspired many Indonesians, especially the youth, to travel – something that was rarely done at that time. Up to now, “The Naked Traveler” has been published in its third sequel and all are Indonesia’s best-selling travel book to date. Together with Erastiany and illustrator Sheila Rooswitha, they created Indonesia’s first graphic travelogue “Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium” (The Dynamic Hippos: Lost in Byzantium) about traveling misadventure of two fat girls in Turkey. She also contributed to anthology “The Journeys” along with 11 other writers. Between dealing in her writing deadline, she still found time to become Editor in Chief of Venture travel magazine, regular contributor of Yahoo! Travel, contributor for various magazines, radio personality of Indika FM, social media entrepreneur, and speaker in creative writing/blogging/tourism events. In 2010, Trinity won “Indonesia Travel & Tourism Awards” as Indonesia Leading Travel Writer and dubbed as “Heroine for Indonesian tourism” by The Jakarta Post. Trinity has Bachelor Degree in Communications from Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, and awarded Asian Development Bank-Japan Scholarship to take up Master in Management in Asian Institute of Management, Manila, Philippines. She has traveled to almost all provinces in Indonesia as well as 46 countries and counting. In any case, she thinks Indonesia is yet the best country ever.

Matatita
Author · 2 books
Matatita lahir di Yogyakarta, 13 Oktober. Sejak kecil sudah bermimpi suatu hari bisa menjelajahi tempat-tempat eksotis di penjuru negeri. Menulis artikel etnografi dengan ngepop merupakan mimpi yang selalu mengusiknya untuk segera menggerakkan jemarinya lincah di atas tuts keyboard.
Winna Efendi
Winna Efendi
Author · 17 books

A woman with passion in both reading and writing and has written a few books in both English and Indonesian. Used to work as a freelance reporter for an in-house magazine and a fashion journalist/contributor in http://www.fasity.com, an Indonesian fashion community. Some fictions have been published online and in a number of magazines. Her published novels are: Kenangan Abu-Abu (February 2008), Ai (February 2009), Refrain (September 2009), Glam Girls Unbelievable (December 2009), Remember When (March 2011), Unforgettable (January 2012), Truth or Dare (Gagas Duet May 2012), Melbourne: Rewind (2013), SCHOOL Tomodachi (2014), Happily Ever After (2014), Girl Meets Boy (2015). Winna's non-fiction book is Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (September 2012). She has also participated in an anthology book about traveling - The Journeys (March 2011). Currently writing numerous short stories collection and novels. She enjoys curling up with a good book, with the radio turned on and a cup of tea :) Winna can be reached via email at winna.efendi@gmail.com or her official blog http://winna-efendi.blogspot.com and Twitter/FB: @WinnaEfendi or fanbase @Winnadict

Alanda Kariza
Alanda Kariza
Author · 7 books

Alanda Kariza is a 20-something Indonesian writer. She has published four books on her own (Mint Chocolate Chips, Vice Versa, DreamCatcher, Travel Young), and four books as a co-writer (Pertama Kalinya!, The Journeys 2, Jika, Beats Apart). For more information, please contact: info@alandakariza.com.

Ferdiriva Hamzah
Ferdiriva Hamzah
Author · 4 books
Ferdiriva Hamzah adalah dokter spesialis mata tamatan FKUI dan saat ini praktik di rumah sakit mata ternama di Jakarta. Ia telah menerbitkan lima buah buku; Riva The Explorer: Petualangan yang Menggelikan, The Journeys (buku kompilasi dengan penulis lain), CADO CADO: Catatan Dodol Calon Dokter, CADO CADO Kuadrat: Dokter Muda Serba Salah, dan CADO CADO 3: Susahnya Jadi Dokter Muda.
Okke Sepatumerah
Okke Sepatumerah
Author · 6 books
Okke 'Sepatumerah', perempuan yang (berusaha selalu) pro perempuan, seorang pengajar yang terus belajar, penggemar sneakers, passionate blogger, leisure time face painter and crafter. Suka ngaku-ngaku beauty blogger, padahal kesukaan dandannya musiman. :)
Farida Susanty
Farida Susanty
Author · 2 books

A young writer from Indonesia, who won Khatulistiwa Awards 2006-2007 for Best Young Writer. She has published two books, "Dan Hujan pun Berhenti" ("And Then The Rain Stops") and "Karena Kita Tidak Kenal" ("Because We Don't Know Each Other"). Currently enrolled as a postgraduate student of creative writing in the University of Nottingham.

Farid Gaban
Farid Gaban
Author · 2 books

Jurnalis freelance dan petani, tinggal di lereng Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah. Melakukan perjalanan keliling Indonesia bersepeda-motor, dalam Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa, 2009-2010. Redaktur Pelaksana Majalah Tempo (1999-2005) Redaktur Eksekutif Harian Republika (1992-1997) Meliput Perang Bosnia (1992) Memperoleh fellowship The Asia Foundation (San Fransisco, Amerika Serikat – 1988)

Adhitya Mulya
Adhitya Mulya
Author · 11 books

Adhitya Mulya (Adit) aspires to be a story-teller. At early age, Adit learned and enjoyed story telling thru visual mediums like movies and drawings. This, inspired little Adit to take up drawing as a child, and later photography in his teen years. As a young adult, Adit tries to expand his storytelling medium thru novels. Jomblo (2003) is his first novel (romantic comedies) and was national best-seller - and later made into a movie by the same title (2006). He went on to write another rom-com novel Gege Mengejar Cinta (2004). Adit uses novels as a medium to try new genres. Travelers Tale (2007) was the amongst the first Indonesian fiction novels with traveling theme before becoming mainstream in Indonesia. Mencoba Sukses (2012) was his effort to try on horror-comedy which later found, not working very well. He released Sabtu Bersama Bapak (2014), a family themed novel which again became national best seller, well received, and also made its' way into motion picture (2016). His latest novel, Bajak Laut & Purnama Terakhir (2016) - is his effort in learning how to make a thriller-history novel. Adit's passion towards storytelling branches out from drawing, photography to novel and move scripts, which amongst other are, Jomblo (2006) Testpack (2012) Sabtu Bersama Bapak (2016) Shy-Shy cat (2016).

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved