
Part of Series
Lupus punya guru baru. Gurunya maniis dan baeeek banget. Jadinya Lupus dan temen-temennya pada sok sibuk ngambil hati Bu Guru. Yang biasanya nggak pernah nyisir, jadi tampil kelimis. Yang biasanya bajunya lecek dan dikeluarin, jada pada licin kena setrika dan wangi. Pokoknya kelas Lupus jadi full-wangi. Kalah deh taman bunga. Ngga cuma itu aja. Mereka juga jadi sibuk ngapalin tips-tips supaya disayang guru. Misalnya ngga boleh berisik waktu guru sedang ngajar, nggak boleh ngejulukin guru : si pantat bebek lah, idung ongol-ongol lah. Malah syukur-syukur kalo bisa sih pas jam istirahat nyempetin nraktir makan somai si Ibu Guru di kantin. Hehehe... Tapi dasar Lupus apes, lagi persaingan ketat begitu, rambut Lupus malah dibabat abis sama Papi. Lupus sampe syok dan minder. Dia nutupin kepalanya pake topi. Waktu Pak Kepsek negur, dia sampe nggak berani ngangkat kepala. Bahkan Lupus minta supaya Pak Kepsek jangan lama-lama ngeliatin dia. Eh, nggak tahunya, Pak Kepsek malah kagum sama potongan rambut Lupus, dan kepalanya Lupus itu dijadikan proyek percontohan. Berakhirnya penderitaan Lupus? Olala, tentu saja belum. Winur, cewek kece yang lagi deket sama Lupus jadi terheran-heran ngeliat tingkah aneh Lupus. Misalnya, pas mau ke mal naik bajaj, Lupus bukannya duduk mala berdiri. Pas pulangnya, Lupus jongkok. Winur bingung, kenapa sih ni anak? Trus, apalagi kisah ajaibnya Lupus? Silakan baca sendiri sampe abis. Dijamin full ketawa ketiwi.
Authors


JAGO NGOCOL SE-INDONESIA Lahir di Jakarta, tanggal 25 Agustus, bintangnya Virgo, bo! Hilman yang turunan Jasun alias Jawa-Sunda ini punya papa tentara berpangkat kolonel. Mulai ngarang sejak ABG, dengan membuat serial Lupus di majalah HAI yang berhasil mengangat namanya. Ia juga pernah juara ngarang di majalah yang sama. Pernah kuliah di UNAS jurusan Sastra Inggris. Hilman Hariwijaya dengan Lupus-nya merupakan fenomena dalam dunia penerbitan Indonesia. Lupus#1: Tangkaplah Daku Kau Kujitak, terbit Desember 1986, cetakan pertamanya sebanyak 5.000 eksemplar habis dalam waktu kurang dari satu minggu. Hilman menulis puluhan judul yang meliputi seri Lupus, Lupus ABG, Lupus Kecil, Lupus Milenia, Olga, Lulu, Keluarga Hantu, Vanya, Vladd, Dua Pelangi dan beberapa judul lepas. Beberapa karyanya ditulis bersama Boim,Gusur dan satu bernama Zara Zettira. Tiras total penjualan bukunya mencapai jutaan eksemplar!Jumlah yang luar biasa untuk ukuran Indonesia,mengingat tiras \"normal\" buku lain rata-rata 3.000-5.000 eksemplar,dan itu pun tidak habis terjual dalam waktu satu tahun. Kisah Lupus menggambarkan gaya hidup remaja. Sarat dengan humor orisinal, terutama unik dalam gaya bahasa dan pilihan kata yang seenaknya. Tapi justru dengan gaya bahasa seperti itulah yang pernah dianggap merusak bahasa Indonesia-Lupus menjadi produk yang khas,disukai dan diakrabi para remaja. Seri Lupus sudah difilmkan, baik di layar lebar maupun dalam bentuk sinetron. Sedangkan seri Lulu, Olga, Vanya dan Vladd serta beberapa cerita lepas lainnya telah disinetronkan.