Margins
Ipung book cover 1
Ipung book cover 2
Ipung book cover 3
Ipung
Series · 3 books · 2008-2010

Books in series

Ipung book cover
#1

Ipung

2008

Ipung 2 book cover
#2

Ipung 2

2008

"Atas nama cinta dan kehilangan!" pekik Gredo. Kini kerumunan itu menunggu. Paulin telah mengerti kedatangan pasukan perusuh itu. Tika, si karib yang tak henti-hentinya menangis, telah membocorkan semua rencana itu kepadanya. Maka jika Paulin belum berani keluar kamar, bukan karena ia tak kuat menahan gelombang empati itu. Melainkan karena ia tahu rencana yang mengerikan, yang ia tahu, siapa sutradara di balik itu semua. "Dendam Gredo, masih menyala," kata Paulin ngeri. Kengerian yang jelas, karena rencana Gredo itu cerdik sekali, lembut sekali, mulia sekali. Untuk menarik niatnya mundur dari sekolah jelas tidak mungkin. Tetapi untuk menolak pesta, juga tidak mungkin. Dan itulah jenis pesta yang berkali-kali telah digelar di Budi Luhur, dengan Ipung sebagai target korbannya. Itulah pembantaian terencana dengan Ipung yang akan dipanggang hidup-hidup dalam pengadilan massa. Selama ini, secara menakjubkan Ipung lolos dan malah menjadi tambahan bagi popularitasnya. "Tapi tidak untuk kali ini," kata Anak Mami lirih. Kepergianku, hanya akan dimanfaatkan untuk membunuhnya!"
Elegi Surtini dan Ayunda book cover
#3

Elegi Surtini dan Ayunda

2010

Ini menantu yang luar biasa. Tak ada Paulin, tak mengapa. Surtini adalah rahmat bagi alam semesta!" batin Minarni semangat. Walau ibu yang bersemangat ini salah duga. Surtini berhasil dengan pertanyaan jebakannya. Surtini sukses menggiring Minarni ke jurusan yang memang diincarnya. "Paulin memang cocok. Tapi kamu juga cocok. Siapa saja di dunia, asal memang jodoh, dia cocok!" kata Minarni bergairah. "Dan Bulik tidak tau, siapa yang paling berjodoh di antara kalian, kamu yang cuma disebelah rumah, atau Paulin yang kini berada di luar negeri!" Berat sekali tekanan Minarni saat mengatakan "di luar negeri" itu. Ada tekanan yang tak biasa dari seorang Minarni yang biasanya tenang dan sabar. "Lho, Mbak Paulin ke luar negeri Bulik?" tanya Surtini cepat, dengan rasa kaget yang sempurna. Sempurna karena mengandung dua perasaan sekaligus. Pertama ia tak menyangka tentang sebuah fakta yang benar-benar mengagetkan hatinya.Kedua, karena ia telah mendapat jawaban atas sebuah misteri.

Author

Prie GS
Prie GS
Author · 5 books

Supriyanto atau lebih dikenal dengan nama populernya yaitu Prie GS (Prie Great Spirit), lahir di Semarang pada tanggal 2 Februari 1965. Ia menyelesaikan sekolah menengahnya di SMA PGRI Kendal, kemudian melanjutkan studi perguruan tinggi pada Program Diploma III Seni Musik IKIP Semarang. Tetapi saat ini ia lebih dikenal sebagai seniman dan budayawan. Pada tahun 1987 bergabung dengan harian Suara Merdeka sebagai kartunis. Dalam dunia kartunis, beberapa kali ia menjadi pemenang lomba kartun, baik nasional maupun internasional. Prie GS juga pernah diundang Japan Foundation untuk pameran dan berdiskusi tentang kartun di Tokyo, Jepang. Selain itu, ia juga memperdalam ilmu jurnalistiknya di Lembaga Pers Dr. Sutomo Jakarta. Beberapa karya berupa buku yang telah ditulisnya antara lain, Nama Tuhan di Sebuah Kuis (Solo, 2003) dan Merenung Sampai Mati (Solo, 2004). Di pertengahan tahun 2005, Prie GS mengeluarkan tiga karyanya; More Than Love (novel remaja), Just for Love (novel remaja), dan Mari Menjadi Kampungan (catatan harian seorang budayawan). Jauh sebelum menulis buku, Prie GS sudah dikenal sebagai kolumnis. Tulisan-tulisan kolomnya sering dimuat di beberapa media, di antaranya Surat Kabar Harian Suara Merdeka dan Tabloid Keluarga Cempaka Minggu Ini. Selain menulis karya, sehari-hari Prie GS adalah Pimpinan Redaksi Tabloid Keluarga Cempaka Minggu Ini yang masih seinduk dengan Suara Merdeka Group. Ia juga menjadi penulis Skesa Indonesia dan Smartorial sebagai salah satu tajuk dalam Radio Smart FM, Host Obrolan Simpang Lima di TVRI, Walikota Silaturahmi di TV Borobudur. Prie GS juga dikenal sebagai mentor emosional, yang sering diminta memberikan dorongan secara emosi dan membangun mental kalangan yang menekuni dunia entrepreneur agar bangkit dan tidak menyerah. Dengan beberapa pengusaha Semarang, ia juga mendirikan wadah komunitas para 40 pelaku dunia usaha yang bernama Senity (Smart Entrepreneur Community). Saat ini, Prie GS, sedang menyiapkan film komedi parodi satir politik yang bertajuk Negara Kata-Kata untuk dipublikasikan. Intensitas pertemuannya dengan banyak komunitas membuatnya kaya akan pengalaman menghadapi berbagai macam jenis orang dengan kepribadian yang bermacam-macam pula. Hal tersebut secara langsung memberikan pelajaran-pelajaran berharga baginya sehingga mendorong kematangan emosinya. Saat ini ia menetap di kota yang amat dicintainya, Semarang.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved