This volume of the collected writings of the late Dr van Leur (1908-1942), one of the first scholars to apply Max Weber's methodology of the social sciences to the Indonesia area, contains two major studies "On Early Asia Trade" (1934) and "The World of Southeast Asia: 1500-1650" (1940), plus a briefer essay "On the Study of Indonesian History" (1937) and three reviews.

Professor Schrieke concentrated a large part of his research during the last years of his life on a series of detailed studies emphasizing the continuity in Javanese social and cultural history. This volume contains a translation of the manuscript as it was left behind on his death, plus two closely related shorter studies: "Disruption and Continuity in Javanese Historiography" (posthumously published in 1950) and "The End of Classical Hindu-Javanese Culture in Central Java" (1941).

This volume is designed to provide an introduction to urban development in Indonesia. It contains an introductory survey of studies in the field, a general essay "Town Development in the Indies" (1938), and three specialized studies: "The Living Conditions of Municipally Employed Coolies in Batavia in 1937" (1939), "Differential Mortality in the Town of Bandung" by W. Brand (1940), and "Kuta Gede" by H.J. van Mook (1926)

Siapa bilang Indonesia dijajah 350 tahun? Bohong. Mitos belaka. Melalui buku ini GJ Resink sebagai sejarawan sekaligus penyair dan ahli hukum memaparkan bukti-bukti betapa semua itu kontruksi politik kolonial. Kebohongan 350 tahun dijajah dipopulerkan politisi Belanda, tetapi menjadi sangat dipercaya sebagai kebenaran sejarah ketika Sukarno kerap menggunakannya dalam pidato-pidato politik. Lantas para sejarawan dan celakanya pemerintah yang melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah akhirnya menjadikan mitos 350 tahun dijajah diterima dan tertanam sebagai kebenaran absolut di masyarakat. Dalam buku ini Resink memberikan bukti-bukti kuat yang menggambarkan betapa banyak kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri di Indonesia yang belum takluk dan di bawah cengkeraman tangan besi hukum kolonial Negara Hindia Belanda sampai abad ke-20. Resink siap dengan segudang sumber, terutama detail fakta hukum yang membuat argumennya bukan saja fokus dan kukuh tetapi juga punya vitalitas dalam memperlihatkan wilayah-wilayah Indonesia yang berdaulat selama kekuatan kolonial bercokol. Hitungan Resink, paling Hindia Belanda sebagai negara hanya ada selama 40 tahun, tetapi usahanya untuk menyatukan seluruh wilayah dan membentuk Negara Hindia Belanda – kemudian menjadi Republik Indonesia – benar-benar selama 350 tahun.