


Books in series

Di Ujung Bayang-bayang
1981

Kawinnya Juminten - Martubi
1981

Siska
1981

Rusti Panti
1981

Mengarung Badai
1981

Astiti
1981

Lambaian Pagi Bening
1982

Sembilu Bermata Dua
1982

Istriku Belahan Jiwaku
1982

Bulan Sabit Membelah Kabut
1982

Kuncup Mawar di Tengah Padang
1982

Namanya Sekar
1982

Getaran Cinta Lama
1982

Kalung Imitasi
1982

Duri di Lembah Kembang Tluki
1982

Satu Cermin Dua Bayang-bayang
1987
Authors

Seorang yang sangat terkenal di bidang jurnalistik, penulisan dan sinetron. Lahir di Solo 26 November 1948. Sempat kuliah di IKIP Solo selama beberapa bulan, lalu mengikuti program penulisan kreatif di Iowa University, Iowa City, Amerika Serikat (1979). Prestasinya sungguh luar biasa. Banyak karyanya yang telah disinetronkan dan mendapat penghargaan, di antaranya Keluarga Cemara dan Becak Emak, yang terpilih sebagai Pemenang Kedua Buku Remaja Yayasan Adikarya IKAPI 2002. Bahkan karena prestasinya pula, dia sempat masuk penjara selama lima tahun! Kini ia mengelola penerbitan sendiri yang diberi nama Atmo Group. Ia tinggal di Jakarta dengan seorang istri yang itu-itu saja, tiga orang anak yang sudah dewasa, seorang cucu yang lucu, seekor anjing setia, ratusan lukisan buatan sendiri selama di penjara, serta sejumlah pengalaman indah yang masih akan dituliskan.


Terlahir sebagai Mira Widjaja, seorang dokter lulusan FK Usakti (1979) dan penulis novel yang begitu aktif. Karyanya begitu banyak. Yang terlaris Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi mencapai oplah 10.000, dan mengalami lima kali cetak ulang. Sejumlah karyanya sudah difilmkan: Kemilau Kemuning Senja, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, Permainan Bulan Desember, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dll. Pemfilman karyanya mungkin karena faktor ayahnya, Othiel Widjaja, yang dulunya produser Cendrawasih Film. Mira mengakui karyanya tidak mendalam. Karya-karyanya dipengaruhi oleh karya- karya Nh Dini, Marga T., Y.B. Mangunwijaya, Agatha Christie, Pearl S. Buck, dan Harold Robbins. Karena berasal dari lingkungan yang sama, kedokteran, Mira yang bungsu dari lima bersaudara ini merasa karyanya dekat dengan karya Marga T. Ia mengaku mulai menulis sejak kecil, dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah Femina, 1975, dengan honor Rp 3.500. Pengarang yang populer di kalangan remaja ini memakai bahasa yang komunikatif, bahkan dalam dialognya banyak menggunakan bahasa prokem. Mira sudah melanglang di lima benua, dengan honor tulisannya. Praktek dokter dibukanya petang hari, sedangkan pagi ia bertugas sebagai Ketua Balai Pengobatan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta. Bibliografi:
- Dari Jendela SMP,
- Bukan Cinta Sesaat,
- Segurat Bianglala di Pantai Senggigi,
- Cinta Cuma Sepenggal Dusta,
- Bilur - Bilur Penyesalan,
- Di Bahumu Kubagi Dukaku,
- Trauma Masa Lalu,
- Seruni Berkubang Duka,
- Sampai Maut Memisahkan Kita,
- Tersuruk Dalam Lumpur Cinta,
- Limbah Dosa,
- Kuduslah Cintamu, Dokter,
- Semburat Lembayung di Bombay,
- Luruh Kuncup Sebelum Berbunga,
- Di Ujung Jalan Sunyi,
- Semesra Bayanganmu,
- Merpati Tak Pernah Ingkar Janji,
- Cinta Diawal Tiga Puluh,
- Ketika Cinta Harus Memilih,
- Delusi (Deviasi 2),
- Deviasi,
- Relung - Relung Gelap Hati Sisi,
- Cinta Berkalang Noda,
- Jangan Renggut Matahariku,
- Nirwana Di Balik Petaka,
- Perisai Kasih yang Terkoyak,
- Mekar Menjelang Malam,
- Jangan Pergi, Lara,
- Jangan Ucapkan Cinta,
- Tak Cukup Hanya Cinta,
- Perempuan Kedua,
- Firdaus Yang Hilang,
- Permainan Bulan Desember,
- Satu Cermin Dua Bayang-Bayang,
- Galau Remaja di SMA,
- Kemilau Kemuning Senja,
- Sepolos Cinta Dini,
- Cinta Menyapa Dalam Badai 2,
- Cinta Menyapa dalam Badai 1,
- Mahligai di Atas Pasir,
- Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat,
- Titian Ke Pintu Hatimu,
- Seandainya Aku Boleh Memilih,
- Tatkala Mimpi Berakhir,
- Cinta Tak Melantunkan Sesal,
- Bila Hatimu Terluka,
- Cinta Tak Pernah Berhutang,
- Di Bibirnya Ada Dusta,
- Bukan Istri Pengganti,
- Biarkan Kereta Itu Lewat, Arini!,
- Dikejar Masa Lalu,
- Pintu Mulai Terbuka,
- Di Sydney Cintaku Berlabuh - Sydney, Here I Come,
- Solandra,
- Tembang yang Tertunda,
- Obsesi Sang Narsis,
- Sentuhan Indah itu Bernama Cinta,
- Di Tepi Jeram Kehancuran,
- Sisi Merah Jambu,
- Dakwaan Dari Alam Baka,
- Kumpulan Cerpen: Benteng Kasih,
- Seruni Berkubang Duka,
- Di Bahumu Kubagi Dukaku,
- Sematkan Rinduku di Dadamu,
- Dunia Tanpa Warna

Ahmad Tohari is Indonesia well-knowned writer who can picture a typical village scenery very well in his writings. He has been everywhere, writings for magazines. He attended Fellowship International Writers Program at Iowa, United State on 1990 and received Southeast Asian Writers Award on 1995. His famous works are trilogy of Srintil, a traditional dancer (ronggeng) of Paruk Village: "Ronggeng Dukuh Paruk", "Lintang Kemukus Dini Hari", and "Jantera Bianglala" On 2007, he releases again "Ronggeng Dukuh Paruk" in Java-Banyumasan language which is claimed to be the first novel using Java-Banyumasan. Toward his effort, he receives Rancage Award 2007. The book is only printed 1,500 editions and sold out directly in the book launch. Bibliography: * Kubah (novel, 1980) * Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982) * Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985) * Jantera Bianglala (novel, 1986) * Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986) * Senyum Karyamin (short stories, 1989) * Bekisar Merah (novel, 1993) * Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995) * Nyanyian Malam (short stories, 2000) * Belantik (novel, 2001) * Orang Orang Proyek (novel, 2002) * Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004) * Mata yang Enak Dipandang (short stories, 2013)