Margins
Laki-laki Pemanggul Goni book cover
Laki-laki Pemanggul Goni
Cerpen Pilihan KOMPAS 2012
2013
First Published
3.84
Average Rating
268
Number of Pages

Part of Series

Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2012 tidak lain adalah 'potret' tentang keindonesiaan kita; sebuah Indonesia yang heterogen, unik, sekaligus juga problematik. 'Potret' ini adalah sekrup kecil dari sebuah mesin raksasa bernama Indonesia. Serpihan-serpihan yang tercecer dari problem bangsa ini yang (mungkin) sudah begitu akut, kompleks, dan multidimensional. Sejumlah 20 cerpen dalam antologi ini separuhnya mempertontonkan akar budaya yang diperlakukan secara beragam. Cerpen yang terpilih sebagai cerpen terbaik, "Laki-laki Pemanggul Goni" (Budi Darma) dikisahkan begitu dingin, tetapi toh kita tetap merasakan hadirnya atmosfer suasana cerita yang menegangkan dengan segala teka-tekinya. Keberhasilan cerpen ini bukan terletak pada kepiawaian pengarang menyembunyikan identitas tokoh-tokohnya. Dalam cerpen ini, diperlihatkan betapa penting semua unsur intrinsik tampil kompak, berjalin berkelindan membangun cerita. Di antara ke-20 cerpen kali ini, "Laki-laki Pemanggul Goni" tampil sebagai cerpen yang kaya tafsir dan kaya makna. Cerpen Pilihan Kompas pada akhirnya boleh dianggap sebagai juru bicara cerpen Indonesia kontemporer -sekaligus menampilkan dirinya sebagai 'potret' Indonesia.

Avg Rating
3.84
Number of Ratings
233
5 STARS
21%
4 STARS
47%
3 STARS
28%
2 STARS
2%
1 STARS
2%
goodreads

Authors

Dewi Ria Utari
Dewi Ria Utari
Author · 8 books
Fransisca Dewi Ria Utari ini lahir di Jepara, 15 Agustus 1977. Usai menyelesaikan kuliahnya di jurusan Komunikasi Massa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada tahun 2000, ia mengawali karir jurnalistiknya antara lain di Detik Com, Koran Tempo, dan saat ini menjadi karyawan di harian Jurnal Nasional.
Agus Noor
Agus Noor
Author · 21 books

Agus Noor, menulis banyak prosa, cerpen, naskah lakon (monolog dan teater) juga skenario sinetron. Beberapa buku yang telah ditulisnya antara lain, Memorabilia, Bapak Presiden yang Terhormat, Selingkuh Itu Indah, Rendezvous (Kisah Cinta yang Tak Setia), Matinya Toekang Kritik, Potongan Cerita di Kartu Pos. Karya-karya Agus Noor yang berupa cerpen juga banyak terhimpun dalam beberapa buku, antara lain: Jl. Asmaradana (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), Ripin (Cerpen Kompas Pilihan, 2007), Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia, (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), Pembisik (Cerpen-cerpen terbaik Republika), 20 Cerpen Indonesia Terbaik 2008 (Pena Kencana), dll. Menerima penghargaan sebagai cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta 1992. Mendapatkan sertifikat Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1992 untuk tiga cerpennya: “Keluarga Bahagia”, “Dzikir Sebutir Peluru” dan “Tak Ada Mawar di Jalan Raya”. Sedang cerpen “Pemburu” oleh majalah sastra Horison, dinyatakan sebagai salah satu karya terbaik yang pernah terbit di majalah itu selama kurun waktu 1990-2000. Dan cerpen “Piknik” masuk dalam Anugerah Kebudayaan 2006 Departemen Seni dan Budaya untuk kategori cerpen.

Arswendo Atmowiloto
Arswendo Atmowiloto
Author · 22 books

Seorang yang sangat terkenal di bidang jurnalistik, penulisan dan sinetron. Lahir di Solo 26 November 1948. Sempat kuliah di IKIP Solo selama beberapa bulan, lalu mengikuti program penulisan kreatif di Iowa University, Iowa City, Amerika Serikat (1979). Prestasinya sungguh luar biasa. Banyak karyanya yang telah disinetronkan dan mendapat penghargaan, di antaranya Keluarga Cemara dan Becak Emak, yang terpilih sebagai Pemenang Kedua Buku Remaja Yayasan Adikarya IKAPI 2002. Bahkan karena prestasinya pula, dia sempat masuk penjara selama lima tahun! Kini ia mengelola penerbitan sendiri yang diberi nama Atmo Group. Ia tinggal di Jakarta dengan seorang istri yang itu-itu saja, tiga orang anak yang sudah dewasa, seorang cucu yang lucu, seekor anjing setia, ratusan lukisan buatan sendiri selama di penjara, serta sejumlah pengalaman indah yang masih akan dituliskan.

Budi Darma
Budi Darma
Author · 22 books

Budi Darma lahir di Rembang, Jawa Tengah, 25 April 1937. Semasa kecil dan remaja ia berpindah-pindah ke berbagai kota di Jawa, mengikuti ayahnya yang bekerja di jawatan pos. Lulus dari SMA di Semarang pada 1957, ia memasuki Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada. Lulus dari UGM, ia bekerja sebagai dosen pada Jurusan Bahasa Inggris—kini Universitas Negeri Surabaya—sampai kini. Di universitas ini ia pernah memangku jabatan Ketua Jurusan Inggris, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan Rektor. Sekarang ia adalah guru besar dalam sastra Inggris di sana. Ia juga mengajar di sejumlah universitas luar negeri. Budi Darma mulai dikenal luas di kalangan sastra sejak ia menerbitkan sejumlah cerita pendek absurd di majalah sastra Horison pada 1970-an. Jauh kemudian hari sekian banyak cerita pendek ini terbit sebagai Kritikus Adinan (2002). Budi Darma memperoleh gelar Master of Arts dari English Department, Indiana University, Amerika Serikat pada 1975. Dari universitas yang sama ia meraih Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul “Character and Moral Judgment in Jane Austen’s Novel” pada 1980. Di kota inilah ia menggarap dan merampungkan delapan cerita pendek dalam Orang-orang Bloomington (terbit 1980) dan novel Olenka (terbit 1983, sebelumnya memenangkan hadiah pertama sayembara penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta 1980). Ia juga tampil sebagai pengulas sastra. Kumpulan esainya adalah Solilokui (1983), Sejumlah Esai Sastra (1984), dan Harmonium (1995). Setelah Olenka, ia menerbitkan novel-novel Rafilus (1988) dan Ny. Talis (1996). Belakangan, Budi Darma juga menyiarkan cerita di surat kabar, misalnya Kompas; pada 1999 dan 2001 karyanya menjadi cerita pendek terbaik di harian itu. Cerpennya, "Laki-laki Pemanggul Goni," merupakan cerpen terbaik Kompas 2012. Dalam sebuah wawancara di jurnal Prosa (2003), lelaki yang selalu tampak santun, rapi, dan lembut-tutur-kata ini sekali lagi mengakui, “...saya menulis tanpa saya rencanakan, dan juga tanpa draft. Andaikata menulis dapat disamakan dengan bertempur, saya hanya mengikuti mood, tanpa menggariskan strategi, tanpa pula merinci taktik. Di belakang mood, sementara itu, ada obsesi.”

A. Mustofa Bisri
A. Mustofa Bisri
Author · 10 books

Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang. Mantan Rais PBNU ini dilahirkan di Rembang, 10 Agustus 1944. Di masa mudanya ia pernah nyantri di berbagai pesantren seperti Pesantren Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH Marzuqi dan KH Mahrus Ali; Al Munawwar Krapyak Yogyakarta di bawah asuhan KH Ali Ma'shum dan KH Abdul Qadir; dan Universitas Al Azhar Cairo, di samping mengaji di di pesantren milik ayahnya sendiri, KH Bisri Mustofa Rembang. Gus Mus menikah dengan St. Fatma, dan dikaruniai 6 (enam) orang anak perempuan serta seorang anak laki-laki. Selain dikenal sebagai ulama dan Rais Syuriah PBNU, Gus Mus juga budayawan dan penulis produktif. Ia kerap menulis kolom, esai, cerpen, dan puisi di berbagai media massa seperti: Intisari; Ummat; Amanah;Ulumul Qur’an; Panji Masyarakat; Horison; Jawa Pos; Republika; Media Indonesia; Tempo; Forum; Kompas; Suara Merdeka dll.

548 Market St PMB 65688, San Francisco California 94104-5401 USA
© 2025 Paratext Inc. All rights reserved